• Beranda
  • Berita
  • La Nina Diprediksi Bertahan Hingga Maret 2025: Apa Dampaknya untuk Indonesia?
Nasional

La Nina Diprediksi Bertahan Hingga Maret 2025: Apa Dampaknya untuk Indonesia?

By Adhya Senin, 21 Oktober 2024 Pengunjung (30) 2 Menit Bacaan
la-nina-diprediksi-bertahan-hingga-maret-2025-apa-dampaknya-untuk-indonesia Perbedaan fenomena El Nino dan La Nina(dok. BMKG Jawa Timur)

BERITANESIA.ID - Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA) memperkirakan fenomena La Nina akan berlangsung hingga Maret 2025. Berdasarkan laporan resmi NOAA pada Senin (14/10/2024), ada peluang sebesar 60% bahwa La Nina akan muncul antara September hingga November 2024 dan berlanjut hingga awal tahun 2025.

La Nina adalah fenomena iklim global yang menyebabkan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik lebih dingin dari biasanya. Fenomena ini mempengaruhi pola cuaca di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bagaimana dampak La Nina bagi Indonesia kali ini?

Penjelasan BMKG tentang Dampak La Nina di Indonesia

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menjelaskan bahwa data BMKG menunjukkan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik tengah cenderung mendingin sepanjang Agustus hingga awal Oktober 2024. Kondisi ini mendekati batas La Nina, dan diperkirakan akan terus berlanjut hingga awal 2025.

La Nina akan berdampak pada pola curah hujan di Indonesia. Pada periode Juni-Juli-Agustus, curah hujan meningkat di sebagian besar wilayah Indonesia. Sementara itu, di periode September-Oktober-November, peningkatan curah hujan terutama terjadi di wilayah tengah hingga timur Indonesia. Pada Desember-Januari-Februari, curah hujan juga diprediksi akan meningkat di wilayah Indonesia bagian timur.

Secara umum, La Nina dapat meningkatkan curah hujan sebesar 20-40%, namun di beberapa wilayah tertentu peningkatannya bisa mencapai lebih dari 40%.

Dampak pada Wilayah Indonesia

Namun, La Nina tidak akan berdampak merata di seluruh Indonesia. Ardhasena juga menambahkan bahwa selama puncak musim hujan, La Nina tidak akan banyak mempengaruhi curah hujan di wilayah tengah dan barat Indonesia karena adanya interaksi dengan sistem monsun.

Meski demikian, masyarakat Indonesia perlu waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem yang diakibatkan oleh fenomena ini.

Berita Lainnya