• Beranda
  • Berita
  • Sekolah di Gaza Penuh Pengungsi Diserang Israel, 28 Tewas, 54 Terluka
Internasional

Sekolah di Gaza Penuh Pengungsi Diserang Israel, 28 Tewas, 54 Terluka

By Adhya Jumat, 11 Oktober 2024 Pengunjung (42) 2 Menit Bacaan
sekolah-di-gaza-penuh-pengungsi-diserang-israel-28-tewas-54-terluka Warga Palestina mengangkut jenazah saat pemakaman.(AFP/OMAR AL-QATTAA)

JALUR GAZA, BERITANESIA.ID – Serangan udara Israel kembali menghantam sekolah di Gaza pada Kamis (10/10/2024), menewaskan setidaknya 28 orang dan melukai 54 lainnya. Laporan ini dikonfirmasi oleh Bulan Sabit Merah Palestina serta Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza.

"Tim Bulan Sabit Merah Palestina merespons kejadian di Sekolah Rafida di Deir el-Balah, di mana 28 orang tewas dan 54 lainnya terluka akibat serangan tentara Israel," ujar juru bicara Bulan Sabit Merah. Sekolah tersebut telah diubah menjadi tempat penampungan pengungsi Palestina yang melarikan diri dari konflik.

Militer Israel menjelaskan bahwa serangan itu menargetkan anggota militan Palestina yang diduga beroperasi dari pusat komando di dalam sekolah tersebut. Israel mengklaim fasilitas tersebut digunakan untuk merencanakan dan melaksanakan serangan terhadap pasukan Israel, meskipun jumlah korban tidak disebutkan.

Serangan Kamis ini menambah daftar panjang serangan terhadap sekolah-sekolah yang dijadikan tempat perlindungan di Gaza. Pada 26 September 2024, serangan serupa menewaskan sedikitnya 15 orang di sebuah kamp pengungsian di Jabalia, Gaza utara.

Tentara Israel juga mengakui bahwa pada malam Kamis mereka menyerang kompleks medis di Jabalia, yang diduga digunakan oleh Hamas dan Jihad Islam Palestina sebagai pusat komando serta penyimpanan senjata. Serangan tersebut menewaskan setidaknya 12 anggota kedua kelompok militan itu.

Saksi mata di Jabalia menyebutkan, serangan juga menghantam Rumah Sakit Al-Yemen Al-Saeed, tempat pengungsi berlindung. Mereka melaporkan bahwa banyak mayat yang ditemukan dalam kondisi hangus dan hancur.

Konflik antara Israel dan Hamas terus berlanjut di Gaza, menyebabkan semakin banyak korban sipil. Operasi militer Israel di wilayah tersebut telah menewaskan setidaknya 140 orang selama enam hari terakhir.

 

Berita Lainnya