BERITANESIA.ID - Pemerintah telah memutuskan untuk membolehkan pelaksanaan shalat tarawih berjamaah di Masjid Istiqlal pada pada bulan Ramadhan tahun ini.
Pelaksanaan shalat tarawih berjamaah boleh dilakukan namun tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan membatasi jumlah jamaah.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pelaksanaan shalat tarawih dan jenis ibadah lainnya yang akan dilakukan di Masjid Istiqlal harus benar-benar diperhatikan.
Bahkan jika perlu, setiap jamaah yang akan melaksanakan sholat trawih berjamaah, saling mengenal sat sama lain atau berada dalam satu komunitas dan lingkungan yang sama.
"Dengan ada di satu komunitas yang sama, maka jemaah akan lebih baik satu sama lain dan menjamin status kesehatannya sehingga akan meminimalisasi kemungkinan penularan Covid-19," ujar Muhadjir dalam Rapat Persiapan Pelaksanaan Ibadah Ramadhan 1442 Hijriyah / 2021 Masehi di Masjid Istiqlal.
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar usai rapat menyatakan bahwa ibadah shalat tarawih di Masjid Istiqlal diizinkan dengan kapasitas terbatas, yaitu hanya sekitar 30 persen dari kapasitas ruang atau maksimal 2.000 jamaah.
Ibadah yang dilakukan pun terbatas, yakni shalat lima waktu, shalat tarawih, dan shalat witir.
“Alhamdulillah tadi keputusan rapat, Istiqlal sudah mulai dibuka bulan suci Ramadhan tapi masih sangat terbatas," kata Imam besar Istiqlal.
Selain itu, jamaah hanya diperbolehkan berada di wilayah Masjid Istiqlal sampai pukul 20.00 WIB. Karena setelah itu, seluruh area masjid Istiqlal akan disterilkan dengan penyemprotan desinfektan.
Sedangkan kegiatan lain di bulan suci Ramadhan yang biasa dilaksanakan pada tahun tahun sebelumnya dana man dari pandemi seperti buka puasa bersama, shalat malam, ataupun sahur itu ditidakan.
Selain itu, Badan Pengelola Masjid Istiqlal pun menentukan jarak antar jamaah sejauh 1,5 meter, serta menyediakan hand sanitaizer dan sabun di tempat-tempat wudhu, termasuk pengawasan kerumunan.
“Jadi poinnya yang ingin saya tegaskan, insya Allah mudah-mudahan Istiqlal bisa menjadi contoh untuk seluruh masjid di Indonesia bagaimana sistem protokol kesehatan itu diindahkan," ucap dia.
Penulis : M. Rif'at Azizi
Editor : DW