Warga Hong Kong Sebut Warga RI Harus Bersyukur Masih Bisa Kritik Pemerintah


Pada Minggu 28 Juni, ratusan warga Hong Kong menggelar aksi unjuk rasa secara damai. Aksi tersebut merupakan bentuk protes masyarakat terhadap pengesahan Undang-undangan Keamanan Nasional yang disusun Pemerintah Tiongkok untuk Hong Kong.

Undang-undang itu menimbulkan kekhawatiran bagi sejumlah pemerintah asing serta aktivis prodemokrasi Hong Kong. Mereka cemas Beijing mengurangi otonomi di Hong Kong.

“Hong Kong akan membentuk dewan keamanan nasional lokal untuk melaksanakan undang-undang itu,” tertulis dalam kantor berita Cina, Xinhua. 

Menatap potensi hilangnya kebebasan politik dan berpendapat di negaranya, baru-baru ini seorang warga Hong Kong yang tinggal di Jakarta membagikan sebuah pesan untuk seluruh masyarakat Indonesia.

@james_ultra menuturkan warga Indonesia perlu bersyukur punya memilih langsung pemimpin serta meminta pertanggungjawaban mereka. Walau kadang pemimpin pilihan rakyat itu banyak kekurangan dan kadang mengecewakan, namun hak politik seperti itu sungguh sebuah kemewahan bagi dia. 

Yes, DPR benar-benar sampah, dan presiden membuat banyak orang kecewa, but at least you can vote them out at the next election,” ujar pria bernama James itu.

“Meskipun ada UU ITE, kita di Indonesia masih bisa mengekspresikan pendapat kita tentang pemerintah secara bebas. Cina sudah mengkriminalisasi hampir semua perbedaan pendapat di Hong Kong lewat hukum keamanan nasional yang baru,” ujarnya.

James juga memberikan analogi kondisi Cina saat ini sebagai zaman Orde Baru yang pernah terjadi di Indonesia dahulu, dalam cuitannya James mengatakan tidak bisa kembali ke Hong Kong karena ia khawatir sebab pria tersebut kerap kritis terhadap pemerintahan Cina di media sosial


Sumber : Line Today

Tags