• Beranda
  • Berita
  • Cuaca Ekstrem, Nelayan Aceh Diimbau Tidak Melaut
Nasional

Cuaca Ekstrem, Nelayan Aceh Diimbau Tidak Melaut

By Rabu, 22 Juli 2020 Pengunjung (1132) 2 Menit Bacaan
cuaca-ekstrem-nelayan-aceh-diimbau-tidak-melaut -

BERITANESIA.id - Akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah Provinsi Aceh, berupa tingginya gelombang laut yang mencapai 4 meter, maka kalangan nelayan diimbau untuk sementara waktu agar tidak melaut.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun I Sultan Iskandar Muda, Zakaria mengatakan, dengan gelombang laut yang mencapai 4 meter, maka tidak semua kapal mampu untuk menerobosnya.

“Akibat cuaca yang ekstrem ini, alangkah baiknya kalangan nelayan untuk berhenti melaut untuk sementara waktu, mengingat kondisi gelombang laut yang cukup tinggi dan tidak semua kapal mampu menerobosnya,” ujar Zakaria, Selasa, 21 Juli 2020.

Zakaria menambahkan, apabil ingin tetap melaut maka harus mempersiapkan berbagai alat pelampung, agar bisa menjaga keselamatan, serta mengantisipan hal-hal yang tidak diharapkan.

Bukan hanya itu saja, juga lebih baik jangan melaut sangat ke tengah karena gelombang yang tinggi bisa sangat berbahaya. Apabila sudah melihat adanya awan yang berubah menjadi gelap, maka segera menepi ke darat.

Alangkah baiknya kalangan nelayan untuk berhenti melaut untuk sementara waktu.

“Apabila sudah melihat awan berubah menjadi gelap, maka segera menepi ke darat dan jangan paksa untuk terus berada di tengah laut, karena sangat berbahaya. Itu merupakan fenomena pembentukan awan cumulonimbus, yang bisa menyebabkan angin kencang,” tutur Zakaria.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, wilayah Provinsi Aceh dilanda cuaca ekstrem, gelombang laut yang mencapai 4 meter. Hal tersebut disebabkan karena adanya tekanan rendah di wilayah Barat Daya Provinsi Aceh.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Stasiun I Sultan Iskandar Muda, Zakaria, “Karena adanya tekanan rendah ini, maka masa udara dari Samudera Hindia bergerak ke Aceh dengan kecepatan yang tinggi, sehingga berpengaruh terhadap ketinggian gelombang laut,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Stasiun I Sultan Iskandar Muda, Zakaria, Selasa, 21 Juli 2020, ketika dihubungi melalui telepon seluler. 

Sumber : tagar.id

 

Tag Terkait :

Berita Lainnya