BERITANESIA.id - Akibat cuaca ekstrem yang melanda
wilayah Provinsi Aceh, berupa tingginya gelombang laut yang
mencapai 4 meter, maka kalangan nelayan diimbau untuk sementara waktu agar
tidak melaut.
Kepala
Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun I Sultan Iskandar Muda, Zakaria
mengatakan, dengan gelombang laut yang mencapai 4 meter, maka tidak semua kapal
mampu untuk menerobosnya.
“Akibat cuaca yang ekstrem ini, alangkah baiknya kalangan nelayan untuk
berhenti melaut untuk sementara waktu, mengingat kondisi gelombang laut yang
cukup tinggi dan tidak semua kapal mampu menerobosnya,” ujar Zakaria, Selasa,
21 Juli 2020.
Zakaria
menambahkan, apabil ingin tetap melaut maka harus mempersiapkan berbagai alat
pelampung, agar bisa menjaga keselamatan, serta mengantisipan hal-hal yang
tidak diharapkan.
Bukan
hanya itu saja, juga lebih baik jangan melaut sangat ke tengah karena gelombang
yang tinggi bisa sangat berbahaya. Apabila sudah melihat adanya awan yang
berubah menjadi gelap, maka segera menepi ke darat.
Alangkah baiknya kalangan nelayan untuk berhenti melaut untuk
sementara waktu.
“Apabila
sudah melihat awan berubah menjadi gelap, maka segera menepi ke darat dan
jangan paksa untuk terus berada di tengah laut, karena sangat berbahaya. Itu
merupakan fenomena pembentukan awan cumulonimbus, yang bisa menyebabkan angin kencang,”
tutur Zakaria.
Sebagaimana
diberitakan sebelumnya, wilayah Provinsi Aceh dilanda cuaca ekstrem,
gelombang laut yang mencapai 4 meter. Hal tersebut disebabkan karena adanya
tekanan rendah di wilayah Barat Daya Provinsi Aceh.
Kepala
Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG)
Stasiun I Sultan Iskandar Muda, Zakaria, “Karena adanya tekanan rendah
ini, maka masa udara dari Samudera Hindia bergerak ke Aceh dengan kecepatan
yang tinggi, sehingga berpengaruh terhadap ketinggian gelombang laut,”
kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisikan (BMKG) Stasiun I Sultan Iskandar Muda, Zakaria, Selasa, 21 Juli
2020, ketika dihubungi melalui telepon seluler.
Sumber :
tagar.id