• Beranda
  • Berita
  • Thermo Gun Tidak Merusak Otak, Ini Kata Para Pakar
Teknologi

Thermo Gun Tidak Merusak Otak, Ini Kata Para Pakar

By Selasa, 28 Juli 2020 Pengunjung (1626) 2 Menit Bacaan
thermo-gun-tidak-merusak-otak-ini-kata-para-pakar -

BERITANESIA.id - Belakangan, beredar informasi soal thermo gun dapat merusak otak. Hoax yang tersebar menyebut sinar laser dari thermo gun atau alat pengukur suhu berbentuk pistol, radiasinya bisa memicu kerusakan otak.

Para pakar Departemen Fisika Kedokteran Medical Technology IMERI, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menegaskan bahwa thermo gun yang digunakan untuk skrining suhu tubuh seseorang tidak berbahaya. Alat tersebut bekerja dengan pancaran inframerah, bukan dengan memancarkan radiasi apalagi laser.

Beberapa waktu lalu, dr Achmad Yurianto, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) juga menegaskan informasi thermo gun merusak otak adalah menyesatkan. "Statement soal merusak otak adalah statement yang salah. ini akan membahayakan semua orang dan justru kontraproduktif untuk mencegah agar penularan tidak terjadi," kata dr Yuri dalam siaran pers BNPB, Senin (20/7/2020).

Beberapa orang mungkin belum mengetahui bagaimana cara kerja thermo gun, sehingga tidak heran jika banyak yang termakan informasi keliru tersebut. Sebenarnya bagaimana sih cara kerja thermo gun?

Tidak seperti termometer raksa atau digital yang menggunakan prinsip rambatan panas secara konduksi, thermo gun ini menggunakan rambatan panas melalui radiasi. Energi radiasi dari permukaan tubuh lalu ditangkap dan diubah menjadi energi listrik, nantinya ditampilkan dalam angka digital pada thermo gun.

Thermo gun kini digunakan untuk mengetahui suhu tubuh yang demam, salah satu gejala virus Corona COVID-19. Cara memakainya hanya cukup diarahkan ke dahi tanpa melakukan kontak. Nantinya, termometer ini mendeteksi temperatur arteri temporal pada dahi, untuk mengetahui suhu tubuh seseorang.

Akurat atau tidaknya suhu yang diukur rupanya bisa berpengaruh dari 'tembak' termometer ke dahi. Disebutkan, jarak pengukuran yang ideal yaitu 12 sentimeter.

Sumber : detik.com

 

 

Tag Terkait :

Berita Lainnya