BERITANESIA.ID - Analisis terbaru dari pengamatan Teleskop Luar Angkasa Hubble yang dikumpulkan pada 2017, mengungkapkan sebuah planet asing yang mampu menghasilkan atmosfer baru.

Disebut GJ 1132 b, planet itu mengorbit bintang katai merah yang terletak sekitar 41 tahun cahaya dari Bumi dan menyerap banyak radiasi bintang dalam proses rotasinya.

"Ini sangat menarik karena kami percaya atmosfer yang kita deteksi sekarang telah beregenerasi, jadi itu bisa menjadi atmosfer sekunder," kata Raissa Estrela, ilmuwan planet ekstrasurya di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, dikutip dari Space.com, Senin (15/3/2021).

Atmosfer adalah hal yang sulit untuk dipertahankan. Misalnya, Mars purba pernah memiliki atmosfer yang tebal tetapi sebagian besar atmosfernya sekarang hilang setelah Planet Merah kehilangan medan magnetnya sekitar 4 miliar tahun lalu.

Hal serupa juga dapat terjadi dengan planet ekstrasurya. Para ilmuwan berpikir bahwa setelah GJ 1132 b kehilangan atmosfer dasarnya yang kaya hidrogen dan helium, itu menjadi planet kosong.

Tetapi pengamatan Hubble menunjukkan bahwa, saat ini, GJ 1132 b diselubungi campuran hidrogen, hidrogen sianida, metana, dan kabut kaya aerosol.

Untuk memahami apa yang terjadi dalam sistem planet, para ilmuwan mengamati hubungan dekat GJ 1132 b dengan bintangnya.

Tetapi karena perincian orbit planet, para peneliti menduga bahwa bintang menarik GJ 1132 b cukup kuat sehingga planet menjadi memanas dan itu dapat menghasilkan dunia yang aktif secara vulkanik.

Atmosfer baru tersebut bisa dihasilkan dari gas-gas yang keluar dari batuan cair di planet itu.

Tim ahli berharap Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA, yang saat ini dijadwalkan untuk diluncurkan pada musim gugur tahun ini, akan dapat melihat permukaan GJ 1132 b dalam cahaya inframerah.