BEIRTANESIA.ID - Pemerintah Jepang memutuskan Olimpiade Tokyo akan digelar tanpa penonton langsung. Keputusan diambil ini karena melihat dari kondisi virus Corona (COVID-19) yang meningkat.
Gubernur Tokyo melarang fans untuk menyaksikan pertandingan langsung ke stadion dan arena olimpiade. Diketahui, pegelaran olimpiade Tokyo akan segera digelar dua pekan lagi.
Sehingga, olimpiade akan menjadi acara khusus TV, setelah pemerintah Jepang menempatkan Ibu Kota Negara itu dibawah keadaan darurat COVID-19. Jadi bagi yang ingin menyaksikan pegelaran Olimpiade Tokyo, bisa menyaksikan melalui siaran televisi.
Deklarasi itu dibuat oleh Perdana Menteri Yoshihide Suga, dan larangan penonton disetujui oleh penyelenggara Olimpiade Jepang, Komite Olimpiade Internasional, Komite Paralimpiade Internasional, dan pemerintah metropolitan Tokyo.
"Banyak orang menantikan untuk menonton pertandingan di venue, tetapi saya ingin semua orang menikmati sepenuhnya menonton pertandingan di TV di rumah," kata Gubernur Tokyo Yuriko Koike.
"Ini menyayat hati karena banyak orang menantikan untuk menonton di venue." Tambah Yuriko
Fans dari luar negeri dilarang berbulan-bulan yang lalu, dan langkah-langkah baru akan berarti tidak ada penonton di stadion dan arena di sekitar Tokyo - baik tempat indoor maupun outdoor.
Larangan itu mencakup Tokyo dan tiga prefektur di sekitarnya - Kanagawa, Saitama, dan Chiba. Sejumlah kecil acara di daerah terpencil, seperti bisbol di prefektur timur laut Fukushima, akan memungkinkan jumlah penggemar yang terbatas.
Status keadaan darurat di Ibu kota tersebut dimulai pada 12 Juli hingga 22 Agustus. Sedangkan Olimpiade Tokyo , akan dimulai pada 23 Juli hingga 8 Agustus, sehingga sepenuhnya berada di bawah periode darurat, sedangkan Paralimpiade dibuka pada 24 Agustus.
"Mempertimbangkan dampak dari strain delta, dan untuk mencegah munculnya kembali infeksi menyebar di seluruh negeri, kita perlu meningkatkan langkah-langkah pencegahan virus," kata Suga.
Penulis : M. Rif'at Azizi