BERITANESIA.ID, Jakarta - Informasi terbaru mengenai potensi gempa megathrust di sejumlah zona di Indonesia yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bukanlah peringatan dini, apalagi bermaksud menakut-nakuti. Sebaliknya, informasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang sangat penting agar masyarakat selalu siaga terhadap potensi bencana.
"Pembahasan terkait potensi gempa di zona megathrust bukanlah peringatan dini yang menyiratkan seolah-olah gempa besar akan segera terjadi. Itu tidak benar," ungkap BMKG dalam pernyataan tertulis.
Menurut BMKG, wacana tentang potensi gempa di zona megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut sebenarnya bukanlah hal baru. Wilayah tersebut telah ratusan tahun tidak mengalami gempa besar, namun hal ini bukan berarti gempa besar akan segera terjadi.
"Kembali kami tekankan, informasi tentang potensi gempa megathrust yang berkembang saat ini sama sekali bukan prediksi atau peringatan dini. Jangan disalahartikan seolah-olah akan terjadi dalam waktu dekat," lanjut BMKG.
Zona Megathrust di Indonesia Zona megathrust di Indonesia terletak di zona subduksi aktif, seperti Subduksi Sunda, Subduksi Banda, Subduksi Lempeng Laut Maluku, Subduksi Sulawesi, Subduksi Lempeng Laut Filipina, hingga Subduksi Utara Papua. Zona subduksi aktif ini terbagi ke dalam berbagai segmentasi sumber gempa megathrust.
Mengacu pada 'Peta Sumber dan Bahaya Gempa' yang diterbitkan oleh Pusat Studi Gempa Nasional pada tahun 2017, berikut adalah daftar zona megathrust di Indonesia:
- Megathrust Aceh-Andaman (M 9,2)
- Megathrust Nias-Simeulue (M 8,9)
- Megathrust Batu (M 8,2)
- Megathrust Mentawai-Siberut (M 8,7)
- Megathrust Mentawai-Pagai (M 8,9)
- Megathrust Enggano (M 8,8)
- Megathrust Selat Sunda-Banten (SSB) (M 8,8)
- Megathrust Jawa Barat (M 8,8)
- Megathrust Jawa Tengah-Jawa Timur (M 8,9)
- Megathrust Bali (M 9,0)
- Megathrust NTB (M 8,9)
- Megathrust NTT (M 8,7)
- Megathrust Laut Banda Selatan (M 7,4)
- Megathrust Laut Banda Utara (M 7,9)
- Megathrust Utara Sulawesi (M 8,5)
- Megathrust Lempeng Laut Filipina (M 8,2)
(bn/dw)