• Beranda
  • Berita
  • Jual Sajadah sebagai Karpet, E-commerce China Shein Picu Amarah Netizen
Bisnis

Jual Sajadah sebagai Karpet, E-commerce China Shein Picu Amarah Netizen

By Selasa, 07 Juli 2020 Pengunjung (1596) 3 Menit Bacaan
jual-sajadah-sebagai-karpet-e-commerce-china-shein-picu-amarah-netizen -

Beritanesia.id - Belum lama ini, dunia fashion dihebohkan dengan aksi yang dilakukan oleh retailer fashion asal China, Shein, yang menjual sajadah untuk salat sebagai karpet hiasan rumah. 

Insiden ini pertama kali diunggah oleh akun Instagram yang banyak membahas seputar kontroversi dalam dunia fashion, @diet_prada. Dijelaskan, sajadah tersebut dijual Shein dengan nama 'Greek fret carpet' dengan berbagai warna dan motif.

Salah satu sajadah tersebut bahkan memiliki gambar Ka'bah di bagian tengahnya, sedangkan sajadah lainnya bergambar masjid dengan pattern khas Timur Tengah. Sajadah ini dijual mulai dari 10 dolar AS hingga 17 dolar AS atau Rp 145 ribu hingga Rp 246 ribu di situs resmi Shein.

Yang membuat netizen murka adalah salah satu testimonial dari pembeli sajadah yang menjadikannya sebagai karpet untuk tempat bermain kucingnya.

"Aku membeli ini sebagai karpet untuk menaruh tempat air dan makanan kucingku. Dia sangat menyukainya, ini jauh lebih baik dari yang aku bayangkan," tulis salah seorang pembeli yang tak diketahui namanya itu.

 

Melihat hal ini, komentar kecaman dan amarah datang dari para netizen. Banyak yang mengatakan bahwa Shein tidak sensitif terhadap isu agama dan tidak peka dengan simbol-simbol agama.

"Ini sangat memalukan. Sedih rasanya melihat desainer dari barat merasa tak bersalah untuk mencetak gambar dewa agama Hindu menjadi bikini, sandal, handuk, dan simbol agama lainnya menjadi busana. Sama saja dengan merendahkan agama lainnya," komentar netizen dengan akun @queen.of.uncool.

"Kalian sadar telah berbuat kesalahan namun hanya minta maaf ketika banyak orang yang menyinggung," ujar netizen lainnya.

Hal ini juga memicu reaksi dari beauty vlogger Muslim keturunan Bangladesh-Amerika, Nabeela Noor. Ia mengatakan telah menghubungi langsung pihak Shein dan memintanya untuk berhenti menjual sajadah tersebut karena sangat menyinggung umat Islam.

Tak lama, pihak Shein merespons keluhan Nabeela dan telah berbicara serius mengenai hal yang sensitif ini.Shein pun menyampaikan permohonan maaf mereka melalui unggahan di akun Instagramnya dan berjanji akan menarik penjualan sajadah sebagai salah satu dekorasi rumah. Mereka juga berjanji akan mengedukasi diri dalam memahami kultur, tradisi dan agama yang berbeda-beda untuk menghargai para penggemarnya.

"Kami menyampaikan permintaan maaf yang tulis kepada semua orang yang tersakiti dan tersinggung, dan kami harap dapat dimaafkan dengan lapang dada," demikian tulis Shein dalam pernyataan resminya yang diunggah di Instagram.

Tak banyak informasi yang bisa didapat tentang Shein. Yang pasti perusahaan ini adalah retail fast fashion yang dianggap tidak transparan dalam aturan ketenagakerjaan serta lingkungan. Beberapa ulasan tentang Shein menulis bahwa situs e-commerce ini mendapatkan penilaian negatif karena kualitas produk yang jelek.

Isu tentang sajadah ini pun meningkat di tengah masalah penganiayaan pemerintah Tiongkok kepada kaum Muslim Uyghur di Xinjiang, CHina. Diyakini, ada sekitar 1 juta orang Muslim Uyghur yang ditahan, disiksa dan dipekerjakan secara paksa.

Australian Strategic Policy Institute dalam laporannya menyebutkan bahwa ada 83 perusahaan di China dan luar negeri yang mempekerjakan kaum Muslim Uyghur secara paksa. Menurut estimasi, setidaknya ada 80 ribu orang yang dipekerjakan di luar Xinjiang untuk bekerja sebagai buruh di beberapa perusahaan seperti Zara, Gap, Nike, dan Victoria’s Secret.

 Sumber : kumparan.com

Tag Terkait :

Berita Lainnya