Beritanesia.id - Belum lama ini, dunia fashion dihebohkan dengan aksi
yang dilakukan oleh retailer fashion asal China, Shein, yang menjual sajadah
untuk salat sebagai karpet hiasan rumah.
Insiden ini pertama kali diunggah oleh akun Instagram
yang banyak membahas seputar kontroversi dalam dunia fashion, @diet_prada.
Dijelaskan, sajadah tersebut dijual Shein dengan nama 'Greek fret carpet'
dengan berbagai warna dan motif.
Salah satu sajadah tersebut bahkan memiliki gambar
Ka'bah di bagian tengahnya, sedangkan sajadah lainnya bergambar masjid dengan
pattern khas Timur Tengah. Sajadah ini dijual mulai dari 10 dolar AS hingga 17
dolar AS atau Rp 145 ribu hingga Rp 246 ribu di situs resmi Shein.
Yang membuat netizen murka adalah salah satu
testimonial dari pembeli sajadah yang menjadikannya sebagai karpet untuk tempat
bermain kucingnya.
"Aku membeli ini sebagai karpet untuk menaruh
tempat air dan makanan kucingku. Dia sangat menyukainya, ini jauh lebih baik
dari yang aku bayangkan," tulis salah seorang pembeli yang tak diketahui
namanya itu.
Melihat hal ini, komentar kecaman dan amarah datang
dari para netizen. Banyak yang mengatakan bahwa Shein tidak sensitif terhadap
isu agama dan tidak peka dengan simbol-simbol agama.
"Ini sangat memalukan. Sedih rasanya melihat
desainer dari barat merasa tak bersalah untuk mencetak gambar dewa agama Hindu
menjadi bikini, sandal, handuk, dan simbol agama lainnya menjadi busana. Sama
saja dengan merendahkan agama lainnya," komentar netizen dengan akun
@queen.of.uncool.
"Kalian sadar telah berbuat kesalahan namun hanya
minta maaf ketika banyak orang yang menyinggung," ujar netizen lainnya.
Hal ini
juga memicu reaksi dari beauty vlogger Muslim
keturunan Bangladesh-Amerika, Nabeela Noor. Ia mengatakan telah menghubungi
langsung pihak Shein dan memintanya untuk berhenti menjual sajadah tersebut
karena sangat menyinggung umat Islam.
Tak lama, pihak Shein
merespons keluhan Nabeela dan telah berbicara serius mengenai hal yang sensitif
ini.Shein pun menyampaikan permohonan maaf mereka melalui unggahan di akun
Instagramnya dan berjanji akan menarik penjualan sajadah sebagai salah satu
dekorasi rumah. Mereka juga berjanji akan mengedukasi diri dalam memahami
kultur, tradisi dan agama yang berbeda-beda untuk menghargai para penggemarnya.
"Kami menyampaikan permintaan maaf yang tulis
kepada semua orang yang tersakiti dan tersinggung, dan kami harap dapat
dimaafkan dengan lapang dada," demikian tulis Shein dalam pernyataan
resminya yang diunggah di Instagram.
Tak banyak informasi yang bisa didapat tentang Shein. Yang pasti perusahaan ini adalah retail fast fashion yang dianggap tidak transparan dalam aturan ketenagakerjaan serta lingkungan. Beberapa ulasan tentang Shein menulis bahwa situs e-commerce ini mendapatkan penilaian negatif karena kualitas produk yang jelek.
Isu tentang sajadah ini pun meningkat di tengah
masalah penganiayaan pemerintah Tiongkok kepada kaum Muslim Uyghur di Xinjiang,
CHina. Diyakini, ada sekitar 1 juta orang Muslim Uyghur yang ditahan, disiksa
dan dipekerjakan secara paksa.
Australian Strategic Policy Institute dalam laporannya
menyebutkan bahwa ada 83 perusahaan di China dan luar negeri yang mempekerjakan
kaum Muslim Uyghur secara paksa. Menurut estimasi, setidaknya ada 80 ribu orang
yang dipekerjakan di luar Xinjiang untuk bekerja sebagai buruh di beberapa
perusahaan seperti Zara, Gap, Nike, dan Victoria’s Secret.