• Beranda
  • Berita
  • Efek Samping Stevia: Pemanis Rendah Kalori yang Harus Diwaspadai
Kesehatan

Efek Samping Stevia: Pemanis Rendah Kalori yang Harus Diwaspadai

By Ribi Amalia Kamis, 19 September 2024 Pengunjung (25) 2 Menit Bacaan
efek-samping-stevia-pemanis-rendah-kalori-yang-harus-diwaspadai ilustrasi stevia pemanis alamai pengganti gula (freepik.com)

BERITANESIA.ID - Stevia dikenal sebagai pemanis alami rendah kalori yang sering dijadikan alternatif pengganti gula. Berasal dari senyawa glikosida steviol yang diekstraksi dari daun Stevia rebaudiana, pemanis ini menjadi favorit banyak orang karena 200-300 kali lebih manis dibandingkan gula putih biasa. Namun, meskipun stevia tampak seperti solusi sempurna untuk mengurangi konsumsi kalori, penggunaan jangka panjang dan berlebihan bisa menimbulkan beberapa efek samping.

Sebagai pemanis nol kalori, stevia banyak digunakan oleh mereka yang ingin mengurangi asupan gula, namun penting untuk mengetahui risikonya. Berikut adalah efek samping yang perlu diperhatikan dari penggunaan stevia.

1. Risiko Terhadap Ginjal

Stevia dikenal memiliki efek diuretik yang menyebabkan tubuh lebih cepat mengeluarkan cairan dan elektrolit melalui urine. Ginjal, sebagai organ yang bertanggung jawab dalam menyaring dan memproduksi urine, dapat terpengaruh jika stevia dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka waktu panjang. Meskipun beberapa penelitian menyatakan bahwa stevia dapat merusak ginjal, studi terbaru justru menunjukkan bahwa stevia mungkin dapat melindungi ginjal dengan mengurangi kadar kreatinin, asam urat, dan gula darah pada penderita penyakit ginjal kronis.

2. Gangguan pada Sistem Pencernaan

Beberapa produk stevia mengandung gula alkohol yang berpotensi menimbulkan gangguan pencernaan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Gejala yang mungkin timbul meliputi mual, muntah, kembung, dan kram perut. Meski demikian, penelitian terbaru menunjukkan bahwa stevia dapat meningkatkan keanekaragaman bakteri di usus dan membantu mengurangi peradangan pada usus besar.

3. Tekanan Darah Rendah

Stevia diketahui dapat bertindak sebagai vasodilator, yaitu melebarkan pembuluh darah yang berdampak pada penurunan tekanan darah. Meskipun belum ada bukti yang menunjukkan bahwa stevia dapat menurunkan tekanan darah hingga tingkat yang membahayakan, bagi mereka yang memiliki riwayat tekanan darah rendah atau sedang mengonsumsi obat penurun tekanan darah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan stevia.

4. Gangguan Hormon

Glikosida steviol memiliki struktur yang mirip dengan steroid, yang dapat mempengaruhi produksi hormon dalam tubuh. Sebuah studi pada tahun 2016 menunjukkan bahwa paparan stevia dapat meningkatkan produksi progesteron pada sel sperma manusia. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan untuk menarik kesimpulan yang lebih definitif.

Kesimpulan

Meskipun stevia dikenal sebagai pemanis yang lebih sehat dibandingkan gula, penggunaannya tetap harus bijaksana. Konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk mencegah potensi efek samping.

Berita Lainnya