BERITANESIA.ID - Membangun potensi dan memperkuat pengelolaan dan memasarkan obyek daya tarik wisata, terutama desa wisata di Indonesia telah menjadi bagian dari program percepatan kebangkitan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi nasional, seperti yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2022-2024. Percepatan dan pertumbuhan ekonomi juga diharapkan oleh para pengelola wisata berbasis masyarakat dapat juga mereka rasakan. Pengelola sektor obyek daya tarik wisata (ODTW) Desa Ciasmara, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor salah satunya. Desa Ciasmara memiliki potensi ODTW berbasiskan alam, diantaranya, air terjun, pemandian air panas dan lahan perkemahan (camping ground).
Namun
demikian, para pengelola sektor wisata di Desa Ciasmara ini masih belum optimal
dalam mengelola dan mempromosikan potensi ODTW-nya. Hal ini menyebabkan ketiga
pengelola sektor belum menerima manfaat ekonomi secara maksimal.
Jika mengacu
dalam prinsip pentahelix, untuk dapat mengembangkan pariwisata perlu
adanya kerjasama kemitraan yang dibangun oleh berbagai aspek pemangku
kepentingan, aspek akademisi salah satunya. Melihat kondisi tersebut tim
pengabdian masyarakat dari Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial
dan Budaya, Universitas Pakuan (Unpak) merancang program pengembangan kapasitas
pengelola sektor wisata di desa yang memiliki daya tarik alam yang masih
natural.
Tiara
Puspanidra, Mariana Rista Ananda Siregar, dan Diana Amaliasari pada tanggal 15
September 2022 di Desa Ciasmara telah melakukan diskusi kelompok terpumpun
(DKT) dengan 7 orang pengelola sektor wisata di Desa Ciasmara dan perwakilan
dari Bumdes Cahaya Asmara. Kegiatan ini juga
berkolaborasi dengan Yogaprasta Adi Nugraha, salah satu dosen Unpak yang
memiliki perhatian pada kajian migrasi pemuda desa.
“Program
pengabdian ini bertujuan mengoptimalkan kemampuan para pengelola sektor wisata
di Desa Ciasmara ini yang banyak diinisiasi oleh pemuda desa ini. Mereka sangat
antusias dan punya keinginan menjadikan potensi wisatanya banyak dikunjungi
oleh wisata lokal maupun luar kecamatan mereka” ujar Mariana.
Tiara juga menjelaskan
“Pada saat memfasilitasi kegiatan ini ditemukan bahwa masyarakat pelaku
wisata ini sudah tahu dan menyadari pentingnya mempromosikan ODTW mereka. Namun
ternyata mereka belum memiliki kemampuan mengelola media sosial mereka sendiri”.
Selain
bekerjasama dengan akademisi, pada forum DKT ini Aruk, pengelola Sektor Saderi
berharap Bumdes Cahaya Asmara juga mendampingi mereka sebagai mitra perwakilan
dari pemerintahan desa untuk mempromosikan wisata Desa Ciasmara. “Bumdes
juga semestinya membantu kami mengelola promosi wisata disini agar kunjungan
wisatawan lebih banyak lagi” ujar Aruk.
Diskusi Kelompok Terpumpun dengan Pengelola Wisata dan Bumdes Desa Ciasmara
Peran aktif masyarakat dan pengelolaan pariwisata yang tepat menjadi penting bagi Desa wisata Ciasmara untuk mengkomunikasikan informasi destinasi wisata dan pesan promosi pemasaran. Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Ciasmara yaitu Bumdes Cahaya Asmara yang memiliki peran penting dalam mengelola pariwisata di desa Ciasmara. Bersamaan dengan pengembangan potensi wisata desa juga harus diikuti dengan pengembangan komunikasi pemasaran pariwisata guna mengkomunikasikan informasi-informasi destinasi wisata apa saja yang bisa dinikmati wisatawan dan promosi-promosi wisata yang ditawarkan.
“Berdasarkan hasil temuan diskusi ini, tim akan melanjutkan program ini dengan membuat pelatihan pembuatan media sosial dan membuat konten serta keterangan foto (caption). Melalui kegiatan ini diharapkan para pengelola sektor bersama Bumdes bisa lebih maksimal mengelola promosi ODTW mereka, terutama di instagram” kata Diana. (MRS)