BERITANESIA.id - Jalan kaki dikenal sebagai salah satu olahraga paling sederhana dan efektif untuk menjaga kebugaran tubuh. Andy Vincent, pelatih olahraga ternama, menyebutkan bahwa jalan kaki setiap hari mampu membakar kalori tanpa menyebabkan rasa lelah atau lapar yang berlebihan. Namun, banyak yang merasa kecewa karena berat badan mereka tak kunjung turun meski telah rutin berjalan kaki. Lalu, apa penyebabnya?
Penyebab Berat Badan Tidak Turun Meski Rutin Jalan Kaki
Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa berjalan kaki saja belum cukup untuk menurunkan berat badan:
-
Tubuh Sedang Membentuk Otot
Jalan kaki dapat membangun otot, terutama jika Anda baru memulai aktivitas ini. Pembentukan otot awal ini mungkin membuat berat badan tampak stagnan atau bahkan meningkat. Jalan kaki di medan terjal atau menggunakan beban tambahan seperti ransel dapat mempercepat proses pembentukan otot. -
Durasi Jalan Kaki Tidak Bertambah
Tubuh cenderung menyesuaikan diri dengan aktivitas baru. Jika Anda tidak meningkatkan durasi atau intensitas jalan kaki, tubuh akan membakar lebih sedikit kalori, membuat penurunan berat badan menjadi lambat. -
Konsumsi Protein Berlebihan
Protein penting untuk diet, tetapi jika Anda hanya jalan kaki tanpa latihan berat lainnya, konsumsi protein berlebih justru akan menghambat penurunan berat badan. -
Masih Minum Alkohol
Alkohol menghambat pembakaran lemak karena tubuh memprioritaskan metabolisme alkohol daripada membakar kalori dari lemak atau karbohidrat. -
Intensitas Jalan Kaki Kurang
Berjalan santai mungkin tidak cukup untuk menciptakan defisit kalori. Menambah kecepatan atau mencoba interval walking bisa membantu membakar lebih banyak kalori. -
Tidak Mengurangi Asupan Kalori
Tanpa defisit kalori, berat badan sulit turun meski Anda sudah rutin jalan kaki. Memperhatikan pola makan sangat penting untuk hasil yang optimal. -
Tidak Menambah Latihan Angkat Beban
Mengandalkan jalan kaki saja bisa membuat tubuh kehilangan massa otot. Latihan kekuatan seperti angkat beban penting untuk menjaga metabolisme tetap tinggi. -
Kurang Tidur
Tidur yang buruk dapat memengaruhi hormon lapar, sehingga Anda merasa ingin makan lebih banyak. -
Berolahraga Larut Malam
Olahraga intens di malam hari meningkatkan kadar kortisol, hormon stres yang bisa mengganggu pola tidur, sehingga memperlambat proses metabolisme.
Solusi
Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa menambah variasi latihan seperti angkat beban, memperbaiki pola makan, dan menjaga kualitas tidur. Jangan lupa berkonsultasi dengan ahli gizi untuk memastikan kebutuhan kalori harian Anda terpenuhi.