Gaya Hidup

Nikmati Kuliner Pasar Rawa Belong

By Sabtu, 13 Juli 2019 Pengunjung (3248) 3 Menit Bacaan
nikmati-kuliner-pasar-rawa-belong -

Pasar Rawa Belong merupakan pusat penjualan beragam bunga dan tanaman yang berlokasi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pasar Rawa Belong adalah salah satu pasar bunga terbesar di Asia Tenggara dengan omset berkisar lebih dari 15-20 milyar per bulannya. Pasar ini juga sering dikaitkan dengan keberadaan Si Pitung yaitu pahlawan Betawi yang menjadi legenda karena melawan penguasa Hindia Belanda dan membela rakyat kecil dari tuan tanah yang menindas rakyat kecil.

Pasar Bunga Rawabelong kini terus dikembangkan menjadi obyek wisata sekaligus sentra penjualan bunga potong dan tanaman hias. Pasar Bunga Rawabelong terletak di lingkungan permukiman padat dan jalanlan yang relatif sempit. Di Pasar Rawa Belong ada sekitar 125 pedagang tetap dan 175 pedagang musiman. Hari sibuk pasar ini adalah Kamis, Jumat, dan Sabtu.

Di Pasar Rawa Belong dapat Anda temukan bermacam-macam jenis bunga dan tanaman lokal dan luar negeri. Temukan di sini tanaman Orchid, Rose, Jasmine, Tulip, Lily, Aglonema, dan lain sebagainya. Tentunya tempat ini menyuguhkan suasana segar, rimbun, dan keindahan warna warni bunga dan tanaman.

Anda dapat berjalan-jalan di sekitar sambil mencari bunga dan tanaman. Uniknya di pasar ini ada 2 bagian waktu yang tepat untuk dikunjungi yaitu, pertama pukul  02.00 WIB sampai 06.00 WIB untuk melihat bunga segar asal Sukabumi dan Bandung. Kedua pukul 14.00 WIB sampai 21.00 WIB, Anda dapat melihat bunga segar dari Sumatera.

Kawasan Rawa Belong sendiri sebelumnya dikenal sebagai panghasil bunga anggrek. Hal itu karena wilayah Rawa Belong dekat dengan Kali Pesanggrahan sehingga cocok untuk kegiatan bertani dan berkebun. Petani sekitar kemudian menjual bunga hasil panenannya di pinggiran Jalan Palmerah. Akan tetapi, sekarang hanya sedikit produsen bunga anggrek maupun tanaman hias lainnya yang masih bertahan, kebanyakan suplai bunga dipenuhi dari Lembang (Bandung), Cipanas hingga Malang.

 

Selain pasar bunga yang telah terkenal sampai ke luar negeri, kawasan Rawabelong juga memiliki daya tarik wisata kuliner. Di kawasan ini mudah Anda temui penjual makanan khas betawi, seperti nasi uduk, sayur asem, dodol, bir pletok, dan bubur ayam.

Salah satu yang dapat Anda sambangi adalah Warung Nasi Uduk Bang Muri. Kapanpun perut Anda lapar maka Warung Nasi Uduk Bang Muri siap mengenyangkan lapar Anda. Warung makanan asli Betawi ini buka 24 jam. Kenikmatan rasanya jangan ditanya karena lidah Anda akan digumuli nasi uduk yang gurih dan daging empal yang empuk.

Warung Nasi Uduk Bang Muri menyajikan menu makanan khas Betawi, seperti nasi uduk dan lontong sayur lengkap bersama lauk-pauknya. Makanan di sini menggunakan bumbu masak alami khas Betawi dan resep turun-temurun.

Datanglah ke warung ini kapan pun di Jalan Rawabelong, Jakarta Barat. Tempat nya sekitar 100 meter dari pertigaan Jalan Palmerah Barat dan Jalan Rawabelong. Warung ini  berada di seberang kios-kios pedagang bunga.

Anda jangan berharap ruang mewah tentunya di sini tetapi nikmati saja kesahajaan pemiliknya. Hanya ada ruangan berukuran 5 m x 4 m untuk Anda duduk dan mencicipi makanannya.

Warung ini biasanya dijadikan tempat sarapan warga sekitarnya dan siangnya menjadi singgahan karyawan kantor sekitar Rawabelong dan Palmerah. Malam hari warung ini pun tetap dipadati pengunjung karena menjadi salah satu tempat makan karyawan yang bekerja lembur.

Warung Nasi Uduk Bang Muri dikelola Ibu Mutia yang merupakan anak ketiga Bang Muri. Bang Muri sendiri sudah berjualan nasi uduk dan lontong sayur sejak awal tahun 1980-an di pertigaan Rawabelong atau persimpangan antara Jalan Palmerah Barat dan Jalan Rawabelong. Saat itu Bang Muri menjual nasi uduk dengan menggunakan gerobaknya dan hanya buka pada pukul 16.00 hingga pukul 22.00. Baru sejak awal tahun 1990-an Bang Muri akhirnya menyewa sebuah kios untuk dijadikan warung makan. Sebelumnya Bang Muri adalah seorang berdagang tanaman hias di Rawabelong. Mutia kemudian meneruskan usaha ayahnya tersebut dengan tetap menjaga resep nasi uduk dan makanan khas Betawi.

 

Tag Terkait :

Berita Lainnya