• Beranda
  • Berita
  • Tank-Tank Merkava Israel Serang Pangkalan UNIFIL dan Ledakkan Granat
Internasional

Tank-Tank Merkava Israel Serang Pangkalan UNIFIL dan Ledakkan Granat

By Hilal Ahmad Mujaddid Selasa, 15 Oktober 2024 Pengunjung (26) 2 Menit Bacaan
tank-tank-merkava-israel-serang-pangkalan-unifil-dan-ledakkan-granat Para personel UNIFIL berjaga di Lebanon selatan. Pangkalan UNIFIL diserang tank-tank Merkava militer Israel. Foto/Yemen Shabab, Sumber gambar (sindonews.com).

BERITANESIA.ID, BEIRUT - Tank-tank Merkava milik militer Israel kembali melakukan serangan terhadap pangkalan UNIFIL (Pasukan Sementara PBB di Lebanon) pada hari Minggu. Insiden ini merupakan aksi terbaru dari militer Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB, setelah serangan sebelumnya menuai kritik keras dari berbagai pihak, termasuk sekutu-sekutu Israel sendiri.

UNIFIL melaporkan bahwa dua tank Merkava milik Israel merusak gerbang utama pangkalan tersebut dan menerobos masuk secara paksa sebelum fajar pada Minggu pagi.

Setelah tank-tank itu meninggalkan lokasi, granat diledakkan sekitar 100 meter dari pangkalan, menciptakan kepulan asap yang menyebar ke seluruh area pangkalan dan membuat beberapa personel PBB mengalami sesak napas. Sebanyak 15 orang memerlukan perawatan meski telah menggunakan masker gas.

Di sisi lain, militer Israel mengklaim bahwa milisi Hizbullah telah menembakkan rudal anti-tank ke arah pasukan mereka, melukai 25 tentara. Serangan tersebut, menurut pihak Israel, terjadi dekat dengan pos UNIFIL, dan sebuah tank yang tengah membantu evakuasi korban mundur ke pos tersebut. "Mereka tidak menyerbu pangkalan. Tank itu mundur untuk menghindari bahaya," ujar juru bicara militer Israel, Nadav Shoshani, kepada wartawan yang dikutip Reuters, Senin (14/10/2024). Militer Israel juga menambahkan bahwa mereka menggunakan asap untuk melindungi evakuasi tentara yang terluka, tanpa membahayakan pasukan penjaga perdamaian PBB.

Serangan ini menyebabkan lima anggota pasukan penjaga perdamaian PBB terluka dalam beberapa hari terakhir. UNIFIL menegaskan bahwa setiap serangan yang disengaja terhadap pasukan PBB merupakan pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional dan Resolusi 1701 yang menjadi dasar mandat misi mereka.

Sebelumnya, pada hari Minggu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam pernyataannya kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan: "Sudah saatnya bagi Anda untuk menarik UNIFIL dari benteng Hizbullah dan zona pertempuran." Netanyahu menambahkan bahwa permintaan ini telah disampaikan berkali-kali namun selalu ditolak, yang berdampak pada penggunaan pasukan PBB sebagai perisai manusia oleh teroris Hizbullah.

Hizbullah, yang telah berperang melawan Israel di Lebanon selatan sejak awal bulan ini, membantah tuduhan Israel tentang penggunaan kedekatan dengan pasukan PBB sebagai perlindungan. Ketegangan antara Israel dan Hizbullah meningkat sejak setahun yang lalu ketika kelompok yang didukung Iran ini mulai menembakkan roket ke wilayah utara Israel untuk mendukung Hamas pada awal perang Kota Gaza, dan eskalasi ini semakin meningkat dalam beberapa minggu terakhir.

Pada Minggu malam, serangan drone Hizbullah menargetkan pangkalan militer Israel di Binyamina dan sekitarnya, menyebabkan empat tentara Israel tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Berita Lainnya