BERITANESIA.id - Polisi di ibu kota Korea Selatan, Seoul, telah
menemukan mayat wali kota Seoul, Park Won-soon setelah ia dilaporkan menghilang
pada hari Kamis (9/7). Dilansir dari BBC, Jumat (10/7) disebutkan,
mayat Park Won-soon ditemukan di Gunung Bugak di Seoul utara, dekat tempat
sinyal teleponnya terakhir terdeteksi. Polisi belum mengumumkan penyebab
kematian.
Sebelumnya seorang karyawan wanita telah mengajukan
klaim pelecehan seksual terhadap Park beberapa jam sebelum dia hilang, tetapi
belum ada konfirmasi bahwa ini adalah faktor penyebab kematiannya. Park tidak
muncul untuk bekerja pada Kamis (9/7), dan membatalkan pertemuan dengan seorang
pejabat presiden di kantor Balai Kota Seoul, Kim Ji-hyeong.
Petugas polisi Lee Byeong-seok mengatakan kepada wartawan bahwa, Park terlihat
oleh kamera keamanan pada pukul 10:53 di dekat pintu masuk ke daerah berhutan
di mana sinyal telepon terakhir terdeteksi. Sekitar 600 polisi dan petugas
pemadam kebakaran menggunakan drone dan anjing mencari di daerah itu berjam-jam
pada hari Kamis.
Park terpilih sebagai Wali Kota Seoul pada 2011 dan terpilih untuk masa jabatan
ketiga dan terakhirnya pada Juni tahun lalu. Sebagai anggota Partai Demokrat
liberal Presiden Moon Jae-in, Park dilaporkan sedang dipertimbangkan sebagai
calon presiden yang berpotensi dalam pemilihan pada 2022.
Dengan terpilihnya kembali tahun lalu, Park menjadi wali
kota pertama Seoul yang memulai masa jabatan ketiga. Dia telah membawa rekam
jejaknya sebagai aktivis sipil dan pengacara hak asasi manusia ke dalam masa
jabatannya sebagai walikota. Park juga merupakan pengkritik ketimpangan sosial
dan korupsi di Korea Selatan.
Sebagai seorang pengacara, ia dianggap berjasa dengan mengamankan hukuman
pelecehan seksual pertama negara itu. Park pernah bentrok dengan Presiden Park
Geun-hye, secara terbuka mendukung jutaan orang yang memprotes presiden pada
tahun 2017 sebelum presiden akhirnya didakwa dan dipenjara karena suap dan
tuduhan lainnya.
Sumber :
Republika.co.id