BERITANESIA.ID, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Indonesia telah menjalin kerja sama dengan komunitas global Scholas Occurrentes, sebuah inisiatif yang didirikan oleh Paus Fransiskus. Kolaborasi ini dilakukan melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) dengan tujuan meningkatkan kebhinekaan global di kalangan siswa.
Program yang bernama "Scholas Citizenship" ini diadakan pada tanggal 7 hingga 13 Agustus 2024 dan bertujuan untuk menciptakan ruang pertemuan bagi siswa dari berbagai latar belakang dan identitas untuk berkolaborasi. Menurut Anang Ristanto, Pelaksana Harian Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Ristek, kolaborasi ini sejalan dengan semangat Profil Pelajar Pancasila yang menekankan pentingnya penguatan karakter dan kebhinekaan global.
Anang menjelaskan bahwa melalui kolaborasi ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan kreativitas, berpikir kritis, dan meningkatkan kemampuan berkolaborasi. Kolaborasi ini juga bertujuan untuk memperkenalkan Scholas Occurrentes kepada masyarakat Indonesia dan memperluas cakupan kegiatan yang mengedepankan kebhinekaan di masa depan.
Scholas Occurrentes sendiri adalah komunitas pemuda global yang didirikan oleh Paus Fransiskus pada tahun 2013 di Argentina. Komunitas ini kini memiliki lebih dari satu juta anggota yang tersebar di 70 negara di lima benua. Tujuan utamanya adalah mengubah sistem pendidikan yang ada untuk lebih adaptif terhadap kebutuhan dan tantangan abad ke-21, serta membuka diri terhadap interaksi langsung dengan kehidupan nyata di luar kelas.
Dengan adanya kolaborasi ini, Kemendikbud Ristek menunjukkan komitmennya dalam membentuk karakter siswa Indonesia yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila dan keterbukaan terhadap keragaman global.