• Beranda
  • Berita
  • Banjir di Jawa Barat Landa Ratusan Rumah dan Putuskan Akses Jalan, Akibat Hujan Lebat
Nasional

Banjir di Jawa Barat Landa Ratusan Rumah dan Putuskan Akses Jalan, Akibat Hujan Lebat

By Ribi Amalia Jumat, 08 November 2024 Pengunjung (34) 3 Menit Bacaan
banjir-di-jawa-barat-landa-ratusan-rumah-dan-putuskan-akses-jalan-akibat-hujan-lebat (detikcom)

BERITANESIA.ID - Hujan deras yang mengguyur Jawa Barat pada Selasa (5/11/2024) memicu banjir besar dan tanah longsor di berbagai wilayah, termasuk Sukabumi, Bandung, dan Garut. Bencana ini menyebabkan ratusan rumah terendam, harta benda hanyut, dan akses jalan terputus di beberapa titik. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat terus melakukan pendataan guna memastikan kerugian serta kebutuhan bantuan untuk masyarakat terdampak.

Sukabumi Terendam Banjir, Lebih dari 200 Rumah Tergenang
Kepala BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat, menjelaskan bahwa banjir yang melanda Sukabumi disebabkan oleh hujan deras yang mulai turun sekitar pukul 14.45 WIB, kemudian intensitas hujan semakin meningkat pada pukul 15.20 WIB disertai angin kencang. Hujan lebat yang berlangsung lebih dari lima jam hingga pukul 22.00 WIB membuat sungai meluap dan saluran air tak mampu menampung debit air. Di Sukabumi, 18 desa di 13 kecamatan, termasuk Kebonpedes, Sukabumi, Gunungguruh, Kadudampit, dan Cisaat, terkena dampak. Menurut data sementara BPBD, banjir ini merendam sekitar 255 bangunan, mengganggu kehidupan 509 warga, dan memaksa 118 orang mengungsi ke tenda darurat yang disediakan BPBD. Petugas bersama masyarakat dan relawan kini bahu-membahu membersihkan lumpur di beberapa lokasi yang masih terendam.

Banjir juga melanda kawasan Bandung, terutama di kecamatan Banjaran, Arjasari, Baleendah, dan Cangkuang. Meluapnya sungai di daerah tersebut menyebabkan banjir setinggi dua meter di sejumlah titik. Salah satu warga Kampung Blok Desa, Banjaran, menyebutkan banjir kali ini merupakan yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir. "Biasanya banjir cuma 50-70 sentimeter, tapi kali ini mencapai dua meter dan arusnya sangat deras," ujarnya pada Kamis (7/11/2024). Ketinggian air memaksa warga untuk berlindung di atap atau lantai dua sebelum akhirnya dievakuasi petugas. Selain itu, beberapa akses jalan seperti jalur Cikutil-Bongpulus terputus sehingga kendaraan tidak bisa melintas. "Banjir ini benar-benar menghambat aktivitas harian warga," kata Ketua Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Bandung, Dede Hardi.

Di Kabupaten Garut, banjir juga menutup akses jalan utama, terutama di Kecamatan Cisurupan. BPBD melaporkan bahwa genangan air dan material lumpur menghambat lalu lintas, sehingga kendaraan roda dua maupun empat tidak dapat melintas. Proses pembersihan dilakukan oleh UPTD Bina Marga Jawa Barat dibantu alat berat, sementara BPBD Garut menyediakan mobil dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak. BNPB juga telah mengirimkan bantuan berupa pompa air, peralatan sekolah darurat, 600 paket pakaian, dan 1.000 paket sembako untuk masyarakat terdampak. Bantuan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar warga selama masa pemulihan.

Langkah Antisipasi dan Pencegahan ke Depan
BMKG mengingatkan potensi cuaca ekstrem hingga pertengahan November yang dapat memicu banjir di berbagai wilayah, termasuk banjir rob di daerah pesisir. Sebagai langkah antisipasi, BPBD dan BNPB telah menyusun rencana tanggap darurat serta pelatihan kesiapsiagaan masyarakat di daerah rawan bencana untuk mengurangi risiko serupa di masa mendatang.

Berita Lainnya