Keren! Mantan Penjual Teh Ini Sukses Jadi Asisten Profesor di Universitas Ternama


Hidup dalam keluarga dengan ekonomi terbatas, tidak membuat pria ini berhenti mengejar cita-citanya. Bermula dari jualan teh, kini ia berhasil menjadi asisten profesor di universitas ternama.
Banyak orang hidup dalam kemudahan kan kemewahan. Mereka memiliki akses untuk mengejar pendidikan, pekerjaan dan kesempatan lainnya. Namun itu semua tidak berlaku pada semua orang, banyak dari mereka yang kurang beruntung harus mengadu nasib dan membuang jauh-jauh mimpi mereka.

Dilansir dari Storypick (16/11), seorang pria asal Panamaram, Kerala, India bernama Rafiq Ibrahim merasa bahwa ia bisa mengubah jalan hidupnya.

"Selama saya kecil, saya selalu takjub melihat bagaimana waktu seakan berhenti di desa saya, tanpa mengetahui apa yang terjadi dengan dunia luar," jelasnya.

Rafiq merupakan putra dari penjual teh di kampungnya. Keluarganya cukup miskin, namun Rafiq selalu giat belajar dan membaca buku meskipun kondisi lingkungan sekitarnya tidak mendukungnya.

Meski ia berhasil lulus ujian negara, tapi keluarganya terlilit hutang sehingga ia harus berhenti mengejar cita-citanya.

"Meski saya menempati ranking pertama. Tapi pikiran pertama saya adalah untuk mencari pekerjaan di area sana. Banyak teman saya yang jadi supir, tukang bersih-bersih sementara yang wanita langsung dinikahkan," sambung Rafiq.

Begitu juga dengan dirinya, ia harus berhenti kuliah dan lanjut berjualan teh di pinggir jalan. Usaha jualan tehnya ini cukup laris manis. Sambil jualan teh, ia selalu menyempatkan diri untuk belajar dan mempersiapkan dirinya untuk ikut ujian masuk perguruan tinggi lagi.

Selain menjadi penjual teh, Rafiq juga pernah bekerja di rumah makan, di stasiun bis sampai di toko sepatu. Berkat kerja kerasnya, kehidupan ekonomi keluarganya membaik, di tambah kakaknya mendapatkan pekerjaan.

Ia pun nekat mengambil jurusan ekonomi di Calicut University. Setelah itu ia melanjutkan studinya di Sankara Sanskrit University di Kalady, terakhir ia mengambil masternya di sana. Kini Rafiq bukan lagi menjadi penjual teh pinggir jalan atau pelayan di rumah makan.

Rafiq berhasil menjadi asisten profesor di Nileshwhar Campus di Kannur University. Kisahnya ini sukses memberikan motivasi atau dorongan untuk anak-anak hingga orang-orang yang datang dari keluarga miskin, untuk meraih cita-cita mereka.

Jika Rafiq sukses menjadi asisten profesor, beda dengan Arshad Khan. Penjual teh asal Pakistan yang beruntung menjadi model ternama karena wajah tampannya.


Tags