• Beranda
  • Berita
  • Mengapa Gizi Seimbang Penting untuk Cegah Obesitas pada Anak
Gaya Hidup Kesehatan

Mengapa Gizi Seimbang Penting untuk Cegah Obesitas pada Anak

By Ribi Amalia Rabu, 11 September 2024 Pengunjung (33) 2 Menit Bacaan
mengapa-gizi-seimbang-penting-untuk-cegah-obesitas-pada-anak ilustrasi anak mengalami obesitas (freepik.com)

BERITANESIA.ID - Masalah obesitas pada anak-anak di Indonesia kian menjadi perhatian serius. Kondisi ini tak hanya mempengaruhi penampilan fisik, tetapi juga membuka pintu bagi berbagai masalah kesehatan seperti sindrom metabolik, diabetes, hingga penyakit kronis lainnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi para orang tua untuk memahami langkah pencegahan yang efektif. Dr. Inge Permadhi, SpGK (K), seorang dokter spesialis gizi klinik dari Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa edukasi tentang pola makan sehat dengan gizi seimbang adalah kunci untuk menurunkan risiko obesitas pada anak.

“Di sekolah, guru perlu mengajarkan tentang makanan yang bergizi seimbang. Anak-anak yang memiliki pemahaman ini nantinya bisa menjadi penyambung lidah bagi orang tua mereka di rumah,” ungkap Dr. Inge dalam wawancara dengan Antara, Senin (9/9/2024).

Tak hanya di sekolah, peran orang tua dalam memberikan edukasi gizi di rumah juga sangat vital. Dr. Inge menekankan bahwa selain memberikan makanan sehat, aktivitas fisik yang cukup juga harus didorong, sehingga energi yang dimiliki anak dapat digunakan secara optimal.

Selain itu, orang tua juga harus mengerti bahwa anak yang gemuk tidak berarti memiliki banyak otot, melainkan berlebihan dalam menyimpan lemak. Oleh karena itu, pemilihan makanan dengan kadar gizi yang tepat sangat penting. "Orang tua perlu mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis yang dapat meningkatkan asupan kalori anak. Selain itu, makanan yang kaya akan karbohidrat sederhana dan lemak harus dibatasi," tambahnya.

Dr. Inge juga menekankan pentingnya meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti buah dan sayuran, untuk mendukung pertumbuhan anak. Sedangkan, makanan tinggi lemak, terutama yang digoreng, harus dikurangi. Konsumsi berlebihan makanan dan minuman manis bisa meningkatkan risiko anak terkena obesitas, diabetes, dan gangguan metabolik lainnya seperti kolesterol tinggi dan hipertensi.

Edukasi mengenai gizi seimbang sebaiknya berpedoman pada arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Menurut Kemenkes, satu porsi makanan idealnya terdiri dari makanan pokok, lauk pauk hewani maupun nabati, sayuran, serta buah-buahan untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.

Hasil dari Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan bahwa satu dari tiga penduduk Indonesia mengalami obesitas, dan satu dari lima anak mengalami kelebihan berat badan. Dalam satu dekade terakhir, persentase obesitas meningkat tajam dari 8 persen pada 2007 menjadi 21,8 persen pada 2018. Kemenkes telah memperingatkan bahwa obesitas yang tidak segera diatasi dapat membahayakan masa depan anak-anak.

Berita Lainnya