• Beranda
  • Berita
  • Mengenang Sosok Faisal Basri, Ekonom Senior yang Berani Mengkritik Kebijakan Pemerintah
Nasional

Mengenang Sosok Faisal Basri, Ekonom Senior yang Berani Mengkritik Kebijakan Pemerintah

By Adhya Kamis, 05 September 2024 Pengunjung (23) 2 Menit Bacaan
mengenang-sosok-faisal-basri-ekonom-senior-yang-berani-mengkritik-kebijakan-pemerintah Ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance ( INDEF) Faisal Basri di Kantor Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, Jakarta, Jumat (17/3/2017)

JAKARTA, BERITANESIA.ID - Faisal Basri, ekonom senior dan politisi nasional, meninggal dunia pada Kamis (5/9/2024) pagi. Beliau berpulang di usia 65 tahun setelah dirawat di RS Mayapada, Jakarta Selatan, sejak Senin (2/9/2024). Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto. “Benar, Faisal Basri meninggal dunia. Informasi yang kami terima, beliau dibawa ke rumah sakit pada Senin,” ungkap Eko saat dikonfirmasi oleh Beritanesia.id, Kamis.

Sepanjang hidupnya, Faisal Basri dikenal sebagai sosok yang berani dan vokal dalam mengkritik kebijakan pemerintah. Dalam sebuah webinar pada 21 Agustus 2024, Faisal menyoroti lonjakan utang pemerintah yang meningkat lebih dari tiga kali lipat selama satu dekade terakhir di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Bahkan, ia memprediksi utang pemerintah akan mencapai Rp 10.000 triliun pada tahun pertama pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Tak hanya itu, Faisal juga sering mengkritik kebijakan hilirisasi yang dinilai hanya menguntungkan industrialisasi di China. Menurut Faisal, pemerintah seharusnya menerapkan strategi industrialisasi yang lebih komprehensif, bukan hanya hilirisasi semata.

Profil Faisal Basri

Faisal Basri, yang memiliki nama lengkap Faisal Batubara, lahir di Bandung pada 6 November 1959. Nama "Basri" ia ambil sebagai bentuk penghormatan kepada ayahnya, Hasan Basri Batubara. Faisal memiliki darah Batak Mandailing dan merupakan keponakan mantan Wakil Presiden RI, Adam Malik. Ia meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1981, dan melanjutkan pendidikannya hingga mendapatkan gelar Magister di bidang ekonomi dari Vanderbilt University, AS, pada 1988.

Karier Faisal dimulai sebagai peneliti di LPEM FEUI, sebelum akhirnya menjabat sebagai Direktur LPEM pada 1993. Selain aktif di dunia akademis sebagai dosen, Faisal juga terlibat dalam politik dengan menjadi salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), meski ia mundur pada tahun 2001.

Pada 2012, Faisal mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta, namun kalah dalam pemilihan. Ia juga dikenal sebagai salah satu pendiri Indef, dan kerap memberikan pandangan kritis terkait kondisi ekonomi dan kebijakan pemerintah.

Faisal Basri akan dikenang sebagai ekonom yang vokal, kritis, dan selalu membela kepentingan rakyat.

 

Berita Lainnya