JAKARTA, BERITANESIA.ID - Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia menjadi momen yang dinanti oleh umat Katolik dari berbagai wilayah di Nusantara. Ribuan umat berbondong-bondong menuju Jakarta untuk menyaksikan langsung sosok pemimpin spiritual mereka. Bagi banyak orang, ini bukan sekadar kunjungan biasa, tetapi sebuah peristiwa luar biasa yang penuh dengan keberkahan dan kebahagiaan.
Tidak sedikit umat yang harus menempuh perjalanan panjang dan penuh pengorbanan demi melihat Paus Fransiskus. Dari daerah-daerah terpencil hingga kota besar, mereka menggunakan berbagai moda transportasi dengan mengeluarkan biaya yang tidak kecil. Namun, semua itu dilakukan dengan semangat dan harapan besar untuk bisa merasakan kedamaian dan berkah dari pemimpin Gereja Katolik tersebut.
Perjalanan dari Papua
Salah satu contoh datang dari Francina Belau (53) yang memimpin rombongan 200 umat dari Keuskupan Timika, Papua Tengah. Mereka melakukan perjalanan berhari-hari dari Kabupaten Intan Jaya ke Jayapura, lalu lanjut ke Jakarta dengan berbagai moda transportasi, termasuk pesawat kecil hingga besar.
Meskipun perjalanan memakan biaya yang besar, sekitar Rp 9 juta untuk sekali jalan, semangat dan antusiasme mereka tidak surut. "Ini momen yang sangat berharga, perasaan kami penuh dengan suka cita karena Bapak Suci bisa datang ke Indonesia," ungkap Francina saat ditemui di sekitar Gereja Katedral, Jakarta Pusat.
Satu Keluarga dari Surabaya
Tak kalah antusias, Junaidi Karman (50) bersama istri dan kedua anaknya juga datang jauh-jauh dari Surabaya. Putra bungsu mereka, Reynard, yang akan berulang tahun pada 6 September, secara khusus meminta perjalanan ini sebagai hadiah. Reynard, yang bercita-cita menjadi seorang Paus, sangat religius meskipun usianya masih muda.
Anak Berkebutuhan Khusus dari Bekasi
Kisah haru juga datang dari Ezra dan Samuel, dua anak berkebutuhan khusus asal Bekasi yang dengan penuh harapan bisa melihat Paus Fransiskus. Di bawah pengasuhan Theresia Keneka Mulia, mereka berhasil melihat sosok Paus dari jarak dekat di Monas. Ezra yang autis dan Samuel yang tuli, terlihat bersemangat sambil memegang banner “Welcome Pope Francis,” sebuah momen yang tak terlupakan bagi mereka.
Kedatangan Paus Fransiskus ini menjadi pengingat akan pentingnya persatuan dalam keragaman, serta membawa pesan damai bagi seluruh masyarakat Indonesia.