BERITANESIA.id - Psikolog Universitas Airlangga (Unair) Primatia Yogi
Wulandari mengatakan, salah satu lingkungan sosial yang paling banyak
berpengaruh terhadap karakter dan kehidupan psikologis manusia adalah
pertemanan. Menurutnya, pertemanan sejatinya memberikan pengaruh positif.
Seperti membuat hidup lebih bahagia, memperoleh dukungan yang baik, hingga
mengurangi kesepian.
Sayangnya, kata dia, pertemanan tidak
selalu menghasilkan pengaruh positif. Pada beberapa situasi, terdapat
pertemanan yang malah menghasilkan pengaruh negatif pada psikologis seseorang.
Istilah populer dari situasi tersebut adalah toxic friendship.
“Pertemanan itu harusnya bersifat mutualisme. Jika
hanya menguntungkan satu pihak saja, bisa jadi itu mengarah pada hubungan yang
negatif dan merugikan,” kata Primatia di Surabaya, Kamis (16/7).
Dosen psikologi pendidikan dan
perkembangan Unair tersebut menjabarkan, setidaknya terdapat delapan dampak
negatif yang diakibatkan oleh pertemanan yang tidak sehat. Yaitu, rasa stres,
sedih, cemas, meragukan diri sendiri, merasa disalahgunakan, merasa tidak
menjadi diri sendiri, hilangnya kepercayaan, serta membuat individu selalu
merasa melakukan giving.
Primatia melanjutkan, dalam kacamata
psikologi, terdapat tujuh tipe toxic people yang
sering ditemui dalam hubungan toxic friendship. Tipe
pertama adalah the user, yakni mereka yang
hanya akan ada apabila membutuhkan sesuatu. Mereka cenderung manipulatif dan
apabila keperluannya telah terpenuhi maka akan pergi begitu saja.
Tipe kedua adalah the leech, yang cenderung menggantungkan diri pada
kita. Ketiga adalah the drama queen. Tipe
ini banyak ditemui dalam lingkungan pertemanan perempuan. Tapi tidak jarang
juga ditemukan pada lelaki.
"Bagi mereka hidupnya penuh kekecewaan dan
kesedihan sehingga selalu merasa membutuhkan perhatian,” ujarnya.
Tipe selanjutnya adalah negative nellie, di mana individu selalu mengeluh
dan berpikiran negatif, bahkan pada hal-hal positif sekalipun. Tipe kelima
adalah critical cathy yang senang mengkritik. Sayang,
kritik yang disampaikan bukanlah kritik yang membangun dan malah cenderung
menjatuhkan.
Tipe keenam adalah the gossip hound yang gemar menyebarkan gosip.
Menurutnya, tipe ini yang paling layak diwaspadai. Karena mereka berpotensi
membocorkan rahasia. Tipe terakhir adalah the rebel yang
mengajak pada hal-hal yang buruk.
Sumber : Republika.co.id