BERITANESIA.ID - Anemia adalah kondisi medis yang terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat untuk mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Penyebab anemia sangat beragam, mulai dari kekurangan nutrisi hingga penyakit kronis. Namun, banyak orang tua yang penasaran, apakah faktor genetik bisa memicu terjadinya anemia pada anak?

Menurut Dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, meskipun faktor genetik memiliki peran, anemia pada umumnya tidak langsung diwariskan secara genetik. Salah satu kondisi genetik yang bisa menyebabkan anemia adalah thalasemia, yaitu penyakit turunan yang mempengaruhi produksi hemoglobin dalam tubuh. Hemoglobin yang abnormal ini mengakibatkan sel darah merah tidak dapat mengangkut oksigen dengan efektif, sehingga memicu anemia.

"Faktor genetik memang berperan, tetapi lebih pada kasus khusus seperti thalasemia, bukan anemia biasa," jelas Dr. Ray dalam acara Ideatalks: Masa Depan dimulai dari Pondasi, Pentingnya Peran Nutrisi di Awal Kehidupan di Jakarta Convention Center, pada Jumat (27/9/2024).

Thalasemia merupakan kelainan genetik yang mengganggu produksi dan fungsi hemoglobin, sehingga penderita sering kali mengalami anemia yang membutuhkan transfusi darah secara rutin. Hal ini terjadi karena sel darah merah penderita terus mengalami lisis, atau pecah, yang menyebabkan kekurangan hemoglobin.

Namun, Dr. Ray menegaskan bahwa sebagian besar anemia pada anak-anak disebabkan oleh faktor lingkungan dan gaya hidup, bukan faktor genetik. Kurangnya asupan nutrisi yang penting seperti zat besi dan vitamin C menjadi penyebab utama. Pola makan yang tidak sehat serta penyakit kronis seperti infeksi dan peradangan juga sering kali menjadi pemicu anemia pada anak.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan asupan nutrisi anak serta melakukan pencegahan dini agar anemia tidak berkembang menjadi lebih serius.