• Beranda
  • Berita
  • Inovasi Alat Digital dari Guru Besar FK UI untuk Deteksi Dini Stroke
Kesehatan

Inovasi Alat Digital dari Guru Besar FK UI untuk Deteksi Dini Stroke

By Ribi Amalia Senin, 30 September 2024 Pengunjung (83) 2 Menit Bacaan
inovasi-alat-digital-dari-guru-besar-fk-ui-untuk-deteksi-dini-stroke (detik.com)

BERITANESIA.ID - Guru besar dalam bidang Ilmu Neurologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), Prof. Dr. Al Rasyid, baru saja memperkenalkan terobosan teknologi kesehatan terbaru, yaitu Mikrokapiler Digital. Alat portabel ini dirancang untuk memeriksa viskositas darah dengan tujuan membantu mendeteksi dini gangguan hemorheologi, salah satu penyebab utama stroke.

"Teknologi mikrokapiler digital memungkinkan deteksi perubahan aliran darah secara cepat dan akurat. Dengan pendeteksian dini, tindakan medis dapat dilakukan lebih awal, yang tentunya akan mengurangi risiko terjadinya serangan stroke akut serta meningkatkan hasil perawatan pasien," ungkap Prof. Al Rasyid pada Minggu (29/9/2024), seperti dilansir dari Antara.

Alat ini tidak hanya mudah digunakan, tetapi juga portabel dan terjangkau. Kemampuannya memungkinkan implementasi di berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari rumah sakit besar hingga puskesmas di daerah terpencil. Stroke sendiri masih menjadi tantangan besar di dunia kesehatan Indonesia. Berdasarkan laporan Global Burden of Disease tahun 2020, stroke menjadi penyebab utama dari 6,6 juta kematian dan 143,23 juta disability-adjusted life years (DALYs) di seluruh dunia.

Selain itu, data BPJS menyebutkan bahwa biaya perawatan stroke di Indonesia terus meningkat tajam. Pada 2016, biaya perawatan mencapai Rp1,43 triliun dan meningkat menjadi Rp2,57 triliun pada 2018.

Prof. Al Rasyid menegaskan bahwa Mikrokapiler Digital ini memberikan potensi besar dalam deteksi dini gangguan hemorheologi, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas perawatan stroke di Indonesia. "Dengan alat ini, pasien bisa mendapatkan penanganan lebih cepat, yang sangat mungkin memperbaiki kondisi klinis mereka," tuturnya.

Namun, ia juga menambahkan bahwa untuk mengimplementasikan teknologi ini secara luas, diperlukan pendekatan yang komprehensif. Ini mencakup pengadaan alat hingga pelatihan bagi tenaga medis, agar hasil pemeriksaan dapat diinterpretasikan dengan tepat. Infrastruktur penunjang seperti telemedicine juga penting untuk mendukung konsultasi antara tenaga medis di daerah terpencil dengan dokter ahli.

Prof. Al Rasyid menekankan pentingnya upaya bersama dari pemerintah, institusi kesehatan, dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas perawatan stroke di Indonesia. Inovasi ini diharapkan dapat membuka jalan bagi perawatan stroke yang lebih efektif, serta mendorong kolaborasi lintas sektor demi meningkatkan sistem kesehatan nasional.

Berita Lainnya