• Beranda
  • Berita
  • Inovasi Penting Agar Pembelajaran di Madrasah Tetap Berjalan di Masa Pandemi
Nasional

Inovasi Penting Agar Pembelajaran di Madrasah Tetap Berjalan di Masa Pandemi

By Jumat, 17 Juli 2020 Pengunjung (1079) 2 Menit Bacaan
inovasi-penting-agar-pembelajaran-di-madrasah-tetap-berjalan-di-masa-pandemi -

BERITANESIA.id - Meski Kabupaten Maros, Sulsel, masih masuk dalam zona merah COVID-19, namun memasuki tahun ajaran baru 2020-2021, pembelajaran di madrasah lingkup Kabupaten Maros harus terus berlangsung. Untuk itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Maros, Muhammad Tonang, menuturkan untuk tetap belajar di masa pandemi ini diperlukan inovasi dan kreativitas dari madrasah sebagai solusi atas beragam kendala.

Selama ini, kata dia, pihak sekolah telah melaksanakan sistem daring selama beberapa bulan. Karenanya untuk proses belajar mengajar tetap efektif, maka diperlukan untuk kreatifitas tenaga pendidik, supaya proses belajar tersebut tetap berjalan.

Menurut Tonang, status Sulsel dan Kabupaten Maros yang berada pada zona merah memaksa madrasah menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kondisi saat ini.

"Ini salah satu hikmahnya, kita dipaksa untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kondisi yang ada. Kondisi ini menuntut dan memaksa kita menguasai IT. Namun tentu saja berbagai kendala muncul dengan berbagai faktor seperti tidak semua siswa memiliki gawai, keterbatasan kuota, persoalan jaringan, ada gawai atau laptop tapi belum sesuai spek untuk daring," jelasnya.

Karena itu, Tonang menegaskan inovasi harus dilakukan dalam proses pembelajaran di satuan unit pendidikan terlebih dalam situasi pandemi ini. Dia menekankan perlunya pola dalam melakukan pendekatan kepada siswa dan orang tuanya agar bersedia berpartisipasi dan bekerja sama. Karena bukan hanya guru yang harus aktif tetapi juga siswa.

"Kita mendorong madrasah untuk menonjol, membangun ciri khas madrasah sesuai dengan sumber daya manusia yang dimilikinya," ujarnya.

Kasi Penmad Kemenag Maros, Abdul Kadir, menambahkan sistem pembelajaran daring masih dilanjutkan merupakan usaha untuk melindungi dan menjaga aset bonus demografi yang diperkirakan pada tahun 2030. Menurutnya, bonus demografi adalah kelompok produktif sehingga jika dikelola dengan baik akan menjadi sumber daya yang produktif.

Abdul Kadir juga meluruskan informasi yang sempat berkembang di sosial media tentang penghapusan pelajaran agama Islam yang tertuang dalam KMA 165. Menurutnya, yang benar adalah upaya untuk menyempurnakan KMA 165 yang dituangkan dalam bentuk KMA 183 dan KMA 184.

"Jadi pesan saya kalo mengomentari itu jangan menuduh. Pahami dulu dengan baik apa maksudnya, saring baru sharing", jelasnya.

Dirinya juga meminta agar kepala madrasah sesuai dengan revisi dana BOS agar mengoptimalkan penggunaan dana BOS dalam rangka pencegahan COVID-19.

Pengawas madrasah di Maros, Aris, meminta kesiapan seluruh satuan pendidikan guru dan kepala sekolah menjalankan kurikulum darurat dalam masa pandemi ini. Begitu juga jika kelak harus kembali pada kurikulum normal. Karena itu Aris meminta kesiapan seluruh kepala sekolah membuat RPP dan roster pelajaran baik untuk kurikulum darurat maupun kurikulum normal.

Sumber : Sindonews.com

Tag Terkait :

Berita Lainnya