Kasus Covid-19 Naik Lagi, Sejumlah Negara Perketat Pembatasan
BERITANESIA.id - Infeksi virus corona
melonjak di seluruh dunia pada Rabu (15/07). Hal ini membuat beberapa negara
harus “mengerem” niatan untuk membuka kembali kegiatan di sejumlah wilayah atau
memberlakukan pembatasan baru.
Jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia mencapai 13,4 juta dan lebih dari 579
ribu kematian telah dilaporkan sejak virus muncul akhir tahun lalu di Cina.
Dengan situasi yang memburuk di Amerika Serikat (AS), Walmart,
jaringan ritel terbesar di dunia, membuat aturan untuk meminta seluruh
pelanggan yang datang ke toko mereka agar menggunakan masker. Keputusan ini
mereka buat guna membantu menghentikan penyebaran virus dan akan berlaku mulai
20 Juli mendatang.
Di AS, lebih dari 50 ribu kasus dilaporkan setiap harinya dalam
sepekan terakhir. Negara itu juga memiliki angka kematian akibat Covid-19
tertinggi di dunia, yakni 136 ribu kematian. Namun, para pejabat ingin membuka
kembali kegiatan perdagangan yang dimaksudkan untuk menghidupkan kembali
perekonomian negara.
Gubernur
AS yang hadiri kampanye Trump, positif corona
Model penelitian terbaru menunjukkan jumlah kematian di AS
diperkirakan meningkat menjadi lebih dari 150 ribu kematian pada bulan depan.
"Ketika Anda melihat angka-angkanya, tentu saja, kita harus
melakukan yang lebih baik," kata Anthony Fauci, pakar penyakit menular
ternama di AS.
"Kita harus mengatur ulang ini dan berkata, 'Oke, mari kita
hentikan omong kosong ini'," kata Fauci kepada kantor berita The Atlantic.
Di negara bagian Oklahoma, AS, Kevin Stitt, menjadi gubernur AS
pertama yang dinyatakan positif Covid-19.
Bulan lalu, Stitt (47) menghadiri rapat umum kampanye di dalam
ruangan yang digelar oleh Presiden AS Donald Trump. Tapi ia mengatakan tidak
mungkin tertular virus corona di sana.
Stitt sering menolak untuk mengenakan masker di pertemuan atau
rapat dan tidak memakai masker di rapat umum kampanye Trump. Tetapi dia
mendesak warga untuk mengambil tindakan pencegahan.
Venezuela-Irlandia
tunda pelonggaran lockdown
Sementara di Venezuela, tindakan penguncian (lockdown) kembali
diterapkan. Keputusan ini dibuat empat hari setelah negara itu mengumumkan
pelonggaran pembatasan. Lockdown yang dilakukan termasuk karantina ketat di ibu
kota Caracas.
Di Irlandia, Perdana Menteri Micheal Martin menunda berakhirnya
masa lockdown karena meningkatnya kasus baru COVID-19.
Sebelumnya, Irlandia telah merencanakan untuk memasuki tahap
keempat dan tahap terakhir untuk melonggarkan pembatasan pada Senin (13/07).
Rencana itu tadinya akan memungkinkan pub yang tidak menyajikan makanan dibuka
kembali.
Namun, saat ini pembatasan akan tetap berlaku hingga 10 Agustus.
Pemerintah juga akan mengumumkan pemakaian masker di toko-toko.
Sumber : dw.com