Upaya TNI Bersama Petani Atasi Kekeringan 790 Hektar Sawah Tanjungsari Cariu


BERITANESIA.ID - Musim kemarau, TNI bersama Petani bahu membahu dalam upaya mengatasi kekeringan dan ancaman gagal panen di 790 hektar lahan sawah di 5 Desa Tanjungsari Cariu, Kabupaten Bogor. 

Setelah 3 tahun menanti janji Pemerintah, akhirnya pada Sabtu (02/09/2023) pagi, telah dimulai pengerjaan normalisasi Irigasi Cibeet yang mementang di Kecamatan Tanjungdari dan Kecamatan Cariu sebagai satu-satunya sumber pasokan air 790 hektar sawah di 5 desa yang dikelola oleh 4000 petani padi jenis CR. 

Abdul Gofur selaku Sekretaris Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GPA) Ciunjang Jaya Sejahtera, mewakili 4000 petani yang mengelola 790 hektar sawah di 5 desa, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada TNI yang telah menerjunkan personil dan alat berat dalam upaya normalisasi Irigasi Cikumpeni. 

Dirinya mengatakan Target pengerjaan berupa pengerukan sekitar 2000 kubik Sedimen Material yang mengendap di bendung Sungai Cibeet dilanjutkan dengan pembuatan penampungan air berukuran sekitar Panjang 40 meter x Lebar 50 meter x Kedalaman 1 meter di pintu air irigasi Cikumpeni.

"Terima kasih TNI selalu bersama Rakyat, Terima kasih Wartawan melalui Media Massa yang peduli mempublikasikan aspirasi petani di musim kemarau tahun ini," ucapnya kepada wartawan.

Sebelumnya viral di sejumlah media massa, Ribuan Petani Tanjungsari Cariu Tagih Janji Pemerintah Kabupaten Bogor. Abdul Gofur selaku Sekretaris Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GPA) Ciunjang Jaya Sejahtera, Senin (28/8) kemarin, bersamaan dengan musim kemarau tahun ini.

"Seluas 790 Hektar lahan pertanian terancam gagal panen, sudah lebih dari tiga tahun fenomena ini kembali terjadi. Sementara irigasi Cikumpeni yang membentang sepanjang lebih kurang 5 kilometer tidak lagi mampu mengairi lahan pertanian.

Pihaknya juga telah menyampaikan aspirasi para petani melalui surat resmi kepada Bupati Bogor dan Dinas terkait, bahkan pernah di undang oleh Sekda Burhanudin yang berjanji akan menyerap aspirasi para petani.

Aspirasi tersebut diantaranya, Perbaikan Pintu Air Bendungan Cibeet, Normalisasi Irigasi Cikumpeni, dan Pemberdayaan Petani. Aktifis Lingkungan Hidup dan Konservasi Bogor, Sabilillah, juga sudah meminta dukungan dari WALHI Nasional dan WALHI Jawa Barat untuk mendesak kepada Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Sekda Kabupaten Bogor untuk menepati janji.

Sabilillah mengingatkan, aspirasi yang pernah disampaikan langsung kepada Sekda Burhanudin adalah Perbaikan pintu-pintu Bendungan Cibeet (Pandit) agar berfungsi kembali sebagaimana mestinya, Pengerukan sedimen lumpur dan bebatuan di area bendungan yang sudah menutupi permukaan bendung sehingga terjadi pendangkalan yang hebat.

Para petani juga meminta supaya dilakukan Peninggian Mercu Bendung agar aliran air tidak lagi terbuang langsung ke sungai tapi debit air bisa maksimal masuk ke pintu irigasi, serta Perbaikan dan pembuatan Tanggul Penahan Tanah (TPT) sepanjang irigasi Cihunjang sekitar 8,5 kilometer.

"Termasuk aspirasi mengenai Perbaikan Pintu Irigasi (Pintu Kontrol) sepanjang irigasi yang sudah pada rusak dan tidak berfungsi, dan Penertiban koncoran-koncoran liar agar pembagian air merata dan sesuai kebutuhan baik petani maupun masyarakat pada umumnya agar air dapat mengalir normal seperti semula dari hulu sampai kehilir," desak Sabilillah, dari Lereng Gunung Bebersih Bogor. (*)