BERITANESIA.id - Vulkanolog dari Institut Teknologi Bandung Mirzam
Abdurrachman mengatakan Gunung Raung di Jawa Timur akan meletus 1,2 hingga 2,5
tahun lagi. Prediksi itu berdasarkan analisis Crystal Size Distribution yang
menghasilkan residence time atau waktu tinggal sebuah gunung yang akan meletus.
“Apabila melewati rentang waktu itu, maka letusan
berikutnya akan lebih besar karena telah terjadi akumulasi energi dalam waktu
yang lama,” kata pengajar di Program Studi Teknik Geologi ITB itu, Sabtu 18
Juli 2020.
Mirzam lewat keterangan tertulisnya memaparkan,
prediksi letusan gunung api merupakan studi yang dipelajari di bidang
vulkanologi atau ilmu tentang gunung berapi. Kini dia bersama mahasiswa S1 dan
S2 Teknik Geologi ITB secara khusus meneliti Gunung Raung.
“Terutama kristal pada lava gunung tersebut,” ujarnya
sambil menambahkan, batuan itu menjadi petunjuk untuk analisis riset.
Gunung Raung merupakan gunung api aktif setinggi 3.332
meter dari permukaan laut. Dia berdiri di antara tiga kabupaten di Jawa Timur
yaitu Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember. Belakangan, gunung itu teramati
menghasilkan erupsi dan gempa embusan sehingga statusnya per Jumat siang
kemarin telah dinaikkan menjadi Waspada.
Kasbani, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
menerangkan dasar peningkatan status Gunung Raung seperti ketinggian kolom
embusan gas atau abu dan warna kolom embusan yang mulai mengalami perubahan.
“Warna kolom embusan mengindikasikan adanya material
abu yang terbawa ke permukaan,” ujarnya lewat siaran pers Jumat 17 Juli 2020.
Selain itu jumlah gempa hembusan mengalami kenaikan dan diikuti oleh kemunculan
jenis gempa vulkanik lainnya. "Kondisi itu mengindikasikan adanya pasokan
magma dari kedalaman di bawah kawah puncak Gunung Raung."
Menurut Mirzam, data waktu tinggal letusan Gunung
Raung yang diprediksinya itu berguna untuk mitigasi bencana. Seperti diketahui,
letusan terakhir gunung itu terjadi pada 2015. PVMBG menormalkan kembali
statusnya atau ke level I pasca letusan sejak 24 Oktober 2016.
Jangka waktu lima tahun ini, kata Mirzam, lebih lama
dari nilai prediksi maupun interval real yang hanya berkisar 2,5 hingga 2,8
tahun. "Tak mengherankan jika saat ini Gunung Raung telah mencapai Level
II dan telah mengeluarkan abu vulkanik," katanya.
Sumber : Tempo.co