BERITANESIA.id - Mungkin kamu udah enggak asing sama Nadhira karena belum lama ini,
ia terpilih sebagai pemberi pidato di wisuda Harvard University
Untuk memberikan pidato kelulusan di hadapan mahasiswa Harvard
lainnya, Nadhira harus melewati seleksi khusus. Mulai dari submit narasi
pidato secara lengkap, diberikan coaching, sampai seleksi di hadapan
panelis.
Tentu pressure-nya cukup tinggi, karena selain bersaing
dengan mahasiswa lain dan memberikan yang terbaik, Nadhira harus melakukan itu
semua secara online di tengah pandemi COVID-19.
Namun, akhirnya ia berhasil memberikan pidato kelulusan di hadapan para wisudawan Harvard University dan membanggakan nama Indonesia.
Dokter muda itu mengatakan, sebelum memutuskan kuliah di luar negeri, pastikan dulu mengetahui tujuan mengambil S2.
"Menurutku sema orang pengin, simply karena pengin ke
luar negeri. Enggak pernah beneran tahu kenapa butuh S2. Jadi pastikan dulu,
baru sehabis itu tentukan mau ambil bidang apa dan sekolah apa. Jangan mau
masuk Harvard dulu," jelasnya.
Untuk persiapan kuliah di luar negeri juga enggak instan. Nadhira
saja membutuhkan waktu sekitar setahun untuk nabung pengalaman, agar CV-nya
bisa bersaing.
Nadhira, Lulusan Harvard yang Enggan Melanjutkan Tinggal di Luar Negeri
Mengenyam pendidikan di luar negeri dan merasakan tinggal di
negara maju, enggak lantas membuat Nadhira lupa akan Indonesia. Setelah lulus
dari Harvard, ia memilih untuk kembali dan ikut membangun Tanah Air.