• Beranda
  • Berita
  • Apakah Pesawat Terbang Aman dari Gempa dan Tsunami?
Teknologi

Apakah Pesawat Terbang Aman dari Gempa dan Tsunami?

By Ferdiansyah Selasa, 03 September 2024 Pengunjung (56) 2 Menit Bacaan
apakah-pesawat-terbang-aman-dari-gempa-dan-tsunami ilustrasi pesawat

BERITANESIA.ID - Gempa besar dan tsunami di Indonesia, terutama di wilayah megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut, tengah menjadi topik hangat di media sosial. Di saat bencana seperti ini, orang-orang biasanya berusaha menuju ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari bahaya. Namun, beberapa warganet berpendapat bahwa pesawat adalah tempat paling aman saat gempa dan tsunami terjadi. Benarkah demikian? Bisakah pesawat terbang benar-benar aman dari gempa bumi?

Menurut Attila Komjathy, seorang ilmuwan di Laboratorium Propulsi Jet NASA di Institut Teknologi California, gempa bumi memang bisa berdampak pada penerbangan. "Ketika tanah berguncang, itu menciptakan gelombang atmosfer kecil yang dapat mencapai ionosfer, hingga 1.000 kilometer di atas permukaan Bumi," jelas Komjathy, dikutip dari IFL Science (14/5/2024). Meskipun demikian, gangguan atmosfer ini biasanya tidak cukup kuat untuk memengaruhi pesawat secara signifikan.

Gempa bumi menghasilkan gelombang seismik dalam bentuk gelombang tekanan (gelombang P) dan gelombang geser (gelombang S). Gelombang S hanya bergerak melalui media padat seperti tanah, sementara gelombang P dapat bergerak melalui media lain seperti cairan atau gas, termasuk atmosfer. Namun, saat gelombang P bergerak melalui udara, intensitasnya menurun drastis, sehingga pesawat yang terbang di atas gempa tidak akan merasakan getaran tersebut.

Namun, ini tidak berarti pesawat sepenuhnya bebas risiko saat terjadi gempa. Pada tahun 2018, Ron Wagner, seorang pilot Angkatan Udara Amerika Serikat, mengungkapkan pengalamannya terbang di atas gempa bumi. Gempa tersebut menyebabkan pemadaman listrik di stasiun kontrol lalu lintas udara, mempengaruhi instrumen navigasi dan komunikasi pesawat. Meskipun demikian, masalah ini hanya bersifat sementara dan segera teratasi dengan adanya generator cadangan darurat.

Dalam kebanyakan situasi, kontrol lalu lintas udara memiliki cadangan daya yang cukup untuk menangani gangguan akibat gempa. Jadi, meskipun terbang di atas gempa mungkin terdengar menakutkan, pada kenyataannya risiko bagi pesawat relatif minimal.

Berita Lainnya