Jokowi: 845 Ribu Penduduk Indonesia Terkena TBC
BERITANESIA.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan angka kasus
penderita tuberkulosis atau TBC di
Indonesia masih sangat tinggi. Indonesia saat ini berada di peringkat ketiga
terbesar jumlah penderita TBC di dunia
setelah India dan China.
Jokowi menyebut, penderita TBC di Indonesia mencapai
845 ribu orang, tetapi yang ternotifikasi hanya 562 ribu orang. “Sehingga yang
belum terlaporkan masih kurang lebih 33 persen. Ini hati-hati,” ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas percepatan eliminasi TBC
di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/7).
Jokowi mengingatkan tingginya kasus TBC di Indonesia
ini harus diwaspadai. Berdasarkan data yang dimilikinya, kasus TBC di Indonesia
pada 2017 lalu menyebabkan 116 ribu orang meninggal dunia dan pada 2018
sebanyak 98 ribu orang meninggal.
Mayoritas pasien TBC, yakni sekitar 75 persen,
merupakan perokok produktif atau pada rentang usia 15-55 tahun. Karena itu,
presiden meminta agar dilakukan upaya untuk mengurangi jumlah penderita TBC.
“Kita mempunyai target untuk pengurangan TBC pada
tahun 2030 ini menuju ke bebas TBC,” ujar Jokowi.
Jokowi meminta agar pelacakan terhadap penderita TBC
bisa dilakukan berbarengan dengan pelacakan agresif pasien covid. Jika hal ini
bisa dilakukan, kata dia, maka pelacakan para penderitanya pun dapat segera
ditemukan sehingga penyebaran penyakit TBC dapat semakin dikurangi.
“Sekarang ini kita sudah memiliki model untuk covid.
Yaitu pelacakan secara agresif untuk menemukan di mana mereka. Harus dilakukan
ini. Ini mungkin kita nebeng covid ini kita juga lacak yang TBC,” jelas Jokowi.
Selain itu, presiden juga meminta agar layanan
diagnostik dan juga pengobatan para penderita TBC harus terus dilanjutkan
hingga sembuh. Sedangkan stok obat-obatan untuk para penderita TBC harus
dipastikan tersedia.
Jokowi pun siap untuk menerbitkan payung hukum seperti
peraturan presiden jika memang dibutuhkan. “Kalau perlu memang butuh perpres
atau permen segera terbitkan. Sehingga prinsip kita sejak awal, temukan, obati,
dan sembuh itu betul-betul kita laksanakan. Seperti yang kita kerjakan pada
covid ini kita copy untuk TBC,” kata Jokowi.
Ia pun menekankan, tingginya penderita TBC ini menjadi
perhatian pemerintah untuk segera diselesaikan. Selain itu, Presiden meminta
agar upaya pencegahan dan promotif untuk mengatasi masalah TBC ini harus
dilakukan oleh lintas sektor baik di Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial,
maupun di Kementerian PUPR untuk mengerjakan infrastruktur yang dibutuhkan.
“Terutama untuk tempat tinggal atau rumah yang lembab
kurang cahaya matahari, kurang ventilasi terutama ini tempat-tempat yang padat,
kepadatan lingkungan ini betul-betul sangat berpengaruh terhadap penularan
antar individu,” jelas dia.
Sumber :
republika.co.id