• Beranda
  • Berita
  • Lansia yang Jarang Diajak Bicara Cenderung Jadi Pendiam, Ini Alasannya!
Gaya Hidup

Lansia yang Jarang Diajak Bicara Cenderung Jadi Pendiam, Ini Alasannya!

By Ferdiansyah Kamis, 26 September 2024 Pengunjung (67) 2 Menit Bacaan
lansia-yang-jarang-diajak-bicara-cenderung-jadi-pendiam-ini-alasannya ilustrasi lansia sedang membaca (pexels.com)

BERITANESIA.id - Lansia sering kali dilabeli sebagai pribadi yang pendiam dan suka melamun. Namun, tahukah Anda? Stereotip ini ternyata tidak sepenuhnya benar! Menjadi pendiam bukanlah akibat langsung dari usia tua. Ada banyak faktor lain yang memengaruhinya, seperti kepribadian dan lingkungan sekitar.

Psikolog Adventia Emilia Krysna Sipi Seda mengungkapkan bahwa lansia bisa menjadi pendiam karena merasa diabaikan, terutama oleh keluarga terdekat. Contohnya, ketika lansia tinggal bersama anak dan cucu yang sibuk dengan pekerjaan dan sekolah, mereka sering kali tidak punya waktu untuk mengajak bicara lansia. “Ketika tidak ada upaya untuk sekadar menanyakan kabar atau berbincang tentang hal-hal ringan seperti politik atau acara televisi, jarak emosional dalam keluarga bisa muncul,” jelas Adventia saat diwawancarai oleh Kompas.com pada Selasa (24/9/2024).

Situasi ini membuat lansia merasa tidak dianggap dan akhirnya memilih untuk menghabiskan waktu sendirian. Meskipun pada awalnya terasa nyaman, kebiasaan ini lama-kelamaan bisa memicu kesepian. “Anak-anak atau cucu merasa percakapan dengan lansia sering tidak nyambung, sehingga interaksi semakin jarang terjadi,” tambah Adventia.

Ironisnya, meski tinggal di rumah yang sama, lansia sering kali merasa tidak diberi ruang untuk berbicara dan berbagi cerita. Padahal, mereka masih memiliki banyak pengalaman, nasihat, dan nilai-nilai moral yang ingin disampaikan. Sayangnya, karena terbiasa tidak didengarkan, lansia lebih memilih diam. “Lansia merasa percuma berbicara, karena apa pun yang mereka katakan tidak dianggap penting,” ungkap Adventia.

Dampaknya, lansia cenderung menutup diri dan menghabiskan waktu dengan melamun. Padahal, mereka sangat membutuhkan interaksi sosial seperti halnya orang-orang pada umumnya.

Berita Lainnya