BERITANESIA.ID, Jakarta – Desa Tegalsambi di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, memiliki tradisi unik yang dikenal sebagai Perang Obor. Tradisi ini merupakan warisan budaya yang masih dilestarikan hingga saat ini dan selalu menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara. Berdasarkan informasi dari laman visitjawatengah.jatengprov.go.id pada Senin (02/09/2024), Perang Obor rutin digelar setiap tahun pada Senin Pahing malam Selasa Pon di bulan Dzulhijjah.

Sejarah dan Legenda Tradisi Perang Obor

Asal usul Perang Obor bermula dari legenda Ki Gemblong, seorang penggembala ternak yang lalai menjaga hewan-hewan milik Kyai Babadan. Karena kelalaiannya, Kyai Babadan marah dan memukul Ki Gemblong dengan obor. Namun, ajaibnya, api obor tersebut justru menyembuhkan ternak yang sakit. Sejak itu, masyarakat mempercayai bahwa api obor memiliki kekuatan untuk mengusir bala dan membawa kesehatan. Kisah inilah yang melandasi pelaksanaan Perang Obor sebagai simbol pembersihan dari hal-hal buruk.

Filosofi dan Makna di Balik Tradisi Perang Obor

Di balik aksi saling serang dengan obor yang terbuat dari pelepah kelapa kering, Perang Obor menyimpan makna filosofis yang mendalam. Tradisi ini menggambarkan perjuangan melawan hal-hal negatif serta harapan untuk membawa kebaikan dalam kehidupan. Api dalam tradisi ini melambangkan pembersihan dari segala energi buruk, sementara semangat kebersamaan menjadi simbol eratnya hubungan antarwarga desa.

Kuliner Khas Jepara yang Tak Boleh Dilewatkan

Sambil menikmati kemeriahan Perang Obor, para pengunjung juga dapat mencicipi kuliner khas Jepara seperti kintelan, makanan berbahan dasar singkong yang memiliki cita rasa unik dan khas. Perpaduan antara tradisi dan kuliner ini semakin memperkaya pengalaman pengunjung dalam menikmati kebudayaan lokal.

Warisan Budaya yang Harus Dilestarikan

Perang Obor bukan sekadar tontonan tahunan, melainkan sebuah warisan budaya yang kaya akan makna dan sejarah. Masyarakat Jepara, serta para pengunjung, memiliki tanggung jawab untuk terus melestarikan kearifan lokal ini agar tetap hidup dari generasi ke generasi.