BERITANESIA.id - Pada tahap II Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK)
Universitas Airlangga (Unair) menyediakan ribuan rapid test bagi peserta UTBK.
Pelaksanaan UTBK akan dilaksanakan pada 20 hingga 29 Juli mendatang. Oleh
karena panitia UTBK Unair mengantisipasi adanya calon peserta UTBK yang belum
rapid test menganjurkan untuk rapid test lebih awal.
Rektor Unair Prof M Nasih mengatakan, bagi calon peserta UTBK yang mengalami
kesulitan dan ingin melakukan rapid test di Unair bisa mulai Kamis (16/7).
Tepatnya tiga hari sebelum pelaksanaan UTBK gelombang kedua. "Kita
anjurkan tes lebih awal kalau reaktif bisa segera makan enak dan menjaga
kesehatannya. Sehingga waktu tes lagi sudah nonreaktif dan swab negatif. Karena
kalau reaktif di tahap kedua sudah tutup nggak ada pengalihan jadwalnya
lagi," katanya, Selasa (14/7).
Masih menuturkan, para calon peserta bisa tahu di awal hasil rapid test-nya.
Pihaknya berharap, semua hasilnya nonreaktif agar dapat melaksanakan UTNK
dengan lancar, sehat dan nyaman.
"Untuk tahap kedua ada 6.000 kit bagi para calon peserta
UTBK. Kami di sini melayani para peserta yang mengalamii kesulitan di daerah
masing-masing, bisa ikut pelayanan rapid test di Unair dan gratis pada para
peserta," terangnya.
Pihaknya juga berharap, pada tahap kedua ini tingkat kehadiran
peserta lebih tinggi dibandingkan tahap pertama. Jika terkendala rapid test,
Unair sudah siap sedia memberi layanan di tempat. "Kita sudah siapkan
2.000 lebih kit ditambah 4.000 antigen. Untuk tahap kedua ada 6.000 kit bagi
para calon peserta UTBK. Mudah-mudahan memperlancar proses dan kita ingin
tingkat kehadiran lebih tinggi," ungkapnya.
Sementara itu Nasih yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Tes
Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengatakan, UTBK tahap pertama berjalan lancar.
Sebab, peserta yang hadir mencapai 93 persen. "Berjalan sangat lancar.
Alhamdulillah dengan rata-rata tingkat kehadiran 93,02 persen. Angka ini lebih tinggi
dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya yang berkisar di antara 80,9
persen," jelasnya.
Nasih mengungkapkan, di Surabaya, peserta UTBK tidak terlalu
tinggi. Seperti di Unair dan ITS. Namun Nasih menjelaskan, di Surabaya peserta
UTBK tidak terlalu tinggi. Seperti di Unair dan ITS. Di Surabaya sendiri tidak
sangat tinggi, tapi di atas 90 persen. Unair di Surabaya termasuk yang agak
rendah. Hanya 91,08 persen dari 12 ribu sekian yang hadir 11.700 sekian. ITS
hampir sama dengan Unair yakni 91,62 persen. Jember ada di posisi 91,7 persen.
Sementara UPN Jatim 9.000an," pungkasnya.
Sumber : Jawapos.com